Pekan ini, perusahaan manufaktur di Tiongkok telah mulai beroperasi kembali, tak ketinggalan Foxconn.
Foxconn memiliki dua fasilitas utama di Shenzhen dan Zhengzhou.
Keduanya merupakan pabrik perakitan vital bagi perangkat Apple, khususnya iPhone.
Baca Juga: Dengan Proyek Catalyst, Apple Bawa Swift Playgrounds ke Mac App Store
Namun, kedua fasilitas tersebut belum dapat beroperasi penuh pada pekan pertama setelah libur Imlek.
Penyebabnya, jumlah karyawan yang kembali bekerja belum memenuhi ekspetasi karena adanya wabah Virus Corona.
Menanggapi hal tersebut, Foxconn menargetkan bahwa proses produksi diharapkan pulih 50 persen pada akhir Februari 2020.
Hal tersebut disampaikan sang Direktur, Liu Young-Way.
Liu menyebut akan menargetkan proses produksi pulih sebesar 50 persen pada akhir Februari 2020 di seluruh fasilitas Foxconn Tiongkok.
Sementara pada Maret 2020 mendatang produksi Foxconn ditargetkan akan pulih sebesar 80 persen.
Target ini diberikan mengingat lambatnya proses pemulihan proses produksi di Foxconn.
Baca Juga: Apple Bergabung ke Aliansi FIDO, Minta Tidak Bergantung Password
Padahal mereka telah memulai aktivitas produksi sejak 10 Februari 2020 kemarin.
Namun, saat memulai produksi pada 10 Februari 2020 kemarin, baru 10 persen pekerja yang kembali.
Tidak hanya proses produksi, proses distribusi juga terkena imbasnya.
Dengan kata lain, Virus Corona tidak hanya berdampak pada proses produksi di Tiongkok saja, tetapi juga distribusi dan suplai perangkat Apple ke seluruh dunia.
Untuk memenuhi target produksi, Foxconn mengalihkan produksi iPhone 11 ke Taiwan dan India.
Sayangya, kedua fasilitas Foxconn tersebut memiliki keterbatasan produksi yang lebih kecil.