Foxconn, perusahaan perakit iPhone paling besar di dunia, mencatat penurunan pendapatan hingga 90% untuk kuartal pertama tahun 2020.
Penurunan ini menjadi mimpi buruk yang paling mengerikan untuk perusahaan tersebut. Angka keuntungan ini menjadi yang paling rendah sepanjang 20 tahun terakhir.
Hal ini terjadi karena lockdown di negara Tiongkok akibat penyebaran COVID–19 beberapa bulan lalu.
Namun perusahaan yang juga disebut sebagai Hon Hai Precision Industry Co Ltd ini mengatakan, mereka telah melewati masa paling buruk.
Memasuki kuartal kedua, Foxconn optimis bahwa pendapatan mereka dapat kembali meningkat karena produksi yang sudah mulai kembali meningkat.
Selain itu efek kebijakan Work From Home di seluruh dunia diharapkan dapat meningkatkan kebutuhan membeli gadget.
But the world’s largest contract electronics manufacturer, formally called Hon Hai Precision Industry Co Ltd, said the worst of the virus outbreak for the company was over.Baca Juga: Foxconn Yakinkan Investor, Produksi iPhone 12 Masih Sesuai JadwalNew growth was to be found in the work-from-home lifestyles being adopted around the world even if the outlook for smartphone and other consumer electronics demand remained bleak, it said.
Bicara angka, laman Reuters membagikan catatan bahwa pendapatan Foxconn untuk kuartal pertama tahun ini ada di angka T$ 2,1 miliar ($ 70,3 juta). Angka ini menurun 90% dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya.
Untuk kuartal kedua, perusahaan mengharapkan pendapatan akan menunjukkan pertumbuhan persentase hingga dua digit dari Januari-Maret.
Liu Young selaku petinggi Foxconn menyambaikan bahwa kebutuhan para pengguna elektronik untuk perangkat telekomunikasi, hiburan online dan gaya hidup baru dapat menjadi momentum pertumbuhan baru.
Dia menambahkan bahwa perusahaan dan unit komputasi diharapkan dapat melihat pertumbuhan pendapatan tahunan lebih dari 10%. Atau bahkan lebih dari 15% untuk setiap bagian pada kuartal saat ini.
nnBaca Juga: Penjualan iPhone Merosot Hingga 60% Sepanjang Februari di Tiongkok
Sebagai tambahan catatan, Apple juga mengalami penurunan penjualan iPhone dengan jumlah sangat besar di awal tahun 2020.
Di bulan Februari 2020, Apple hanya menjual kurang dari 500 ribu unit iPhone di Tiongkok. Angka ini menunjukkan penurunan hingga 60% dibandingkan Februari 2019.
Hal ini terjadi karena hampir semua Apple Store di Tiongkok tutup selama 3 pekan akibat COVID–19.
Kini Apple telah membuka kembali Apple Store di Tiongkok dan sejumlah negara lain.