Apple mengalami penurunan penjualan yang sangat drastis di bulan Februari 2020 untuk wilayah Tiongkok.
Penurunan penjualan ini terjadi karena wabah Coronavirus yang menyebabkan minat belanja menurun dan lebih dari 40 Apple Store di negara tersebut tutup sementara.
Dikutip dari Reuters, Apple hanya berhasil menjual kurang dari 500 ribu unit iPhone sepanjang bulan Februari 2020.
Baca Juga: Imbas Coronavirus, Apple Store Kehabisan Stok iPhone Pengganti
Dari data yang dibagikan China Academy of Information and Communications Technology, seluruh merek smartphone hanya berhasil menjual 6,34 juta unit perangkat sepanjang Februari 2020 di Tiongkok.
Data tersebut mengalami penurunan sekitar 54,7% jika dibandingkan bulan yang sama di tahun 2019.
Apple sendiri hanya berhasil menjual 494 ribu iPhone di Februari 2020.
Ya, penjualannya merosot hingga sekitar 60% jika dibandingkan Februari tahun lalu yaitu penjualan iPhone mencapai 1,27 juta unit.
Untuk bulan Januari 2020, Apple masih berhasil menjual sekitar 2 juta unit iPhone menjelang liburan Imlek.
Namun begitu memasuki Februari dan wabah Coronavirus mulai menjadi libur panjang untuk warga Tiongkok usai Imlek, penjualan elektronik di Tiongkok juga menurun.
Karena penurunan penjualan ini, Tim Cook akhirnya memberikan revisi untuk prediksi laporan keuangan Q2 2020.
Apple menyampaikan bahwa mereka akan kesulitan mencapai prediksi keuntungan yang sebelumnya telah ditetapkan.
Masih dari catatan yang sama, sejumlah analis menilai bahwa penurunan ini akan berlangsung sementara.
Sejak pekan lalu Apple telah membuka sejumlah Apple Store di Tiongkok meskipun beroperasi dalam jam yang lebih terbatas.
Pabrikan yang sebelumnya tidak beroperasi juga kini sudah mulai melakukan produksi dan diprediksi bisa kembali normal pada akhir Maret.