Suku Cadang iPhone 12 Ditukar, Kamera Error dan Tidak Bisa Dipakai

Rabu, 04 November 2020 | 09:10
Hugh Jeffreys

iPhone 12

Perangkat iPhone 12 yang sudah rilis selama beberapa pekan, masih terus menjadi berita hangat.

Sebelumya iPhone 12 dan iPhone 12 Pro telah dibedah oleh iFixit dan ada beberapa hal seru seperti komponen yang identik dan beberapa bagian desain baru.

Kini dalam video terbaru dari Hugh Jeffreys, terungkap bahwa iPhone 12 tidak bisa dibongkar dan ganti hardware sembarangan.

Hugh Jeffreys mencoba untuk membongkar 2 buah iPhone 12 dan menukar beberapa suku cadang yang ada di dalamnya.

Setelah ditukar, banyak perangkat yang tidak bisa bekerja sama sekali. Beberapa percobaan yang dilakukan adalah menukar mesin, panel layar dan juga kamera belakang.

Hugh Jeffreys
Hugh Jeffreys

iPhone 12 bertukar mesin

Baca Juga: iPhone 12 Terdaftar di TKDN Kemenperin, Kapan Dijual di Indonesia?

Ketika mesin ditukarkan, ada notifikasi saat pertama kali iPhone menyala yang mengindikasikan bahwa ada hardware yang tidak sesuai.

Selain itu di bagian pengaturan baterai juga tidak bisa menampilkan Battery Health karena mesin yang saling ditukarkan.

Bagian paling parah adalah ketika kamera dari kedua iPhone 12 ini ditukar.

Jeffreys yang selama ini dikenal dengan beragam video seputar bongkar produk Apple, menemukan bahwa kamera iPhone 12 sama sekali tidak bisa digunakan jika telah ditukar.

Baca Juga: Teardown iPhone 12 dan 12 Pro dari iFixit, Banyak Suku Cadang Identik

Mulai dari mode jepret foto, video, bahkan hingga ke pengaturan ganti lensa kamera.

Apple memang sudah sejak beberapa tahun ini mulai “mengunci” sejumlah komponen hardware agar tidak bisa diperbaiki sembarangan atau di luar pihak Apple.

Paling pertama adalah baterai sejak beberapa tahun lalu. Kemudian berlanjut ke layar dengan hilangnya fitur True Tone setelah diganti. Kini bahkan hingga bagian kamera juga tidak bisa digunakan jika diganti oleh teknisi independen.

Padahal di sisi lain, Apple ingin menjadi perusahaan yang bebas limbah karbon di tahun 2030.

Menurut Hugh Jeffreys, harusnya itu juga punya artian bahwa produk Apple akan lebih mudah diperbaiki supaya tidak terbuang begitu saja saat rusak dan menjadi limbah. Namun ternyata hal ini tidak dilakukan oleh Apple.

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya