Asisten pribadi buatan Apple, Siri digugat karena telah merekam percakapan pengguna tanpa izin.
Apple kabarnya mempekerjakan kontraktor untuk mendengarakan percakapan pengguna lewat Siri.
Kepada The Guardian (via: MacRumors), para kontraktor mengaku dipekerjakan untuk mendengar rincian percakapan yang dapat dikatakan bersifat pribadi.
Mulai dari transaksi narkoba, informasi medis, dan hal-hal yang bersifat pribadi lainnya.
Baca Juga: Spotify di iOS 14.5 Bisa Jadi Aplikasi Default, Begini Caranya
Tujuan diberlakukannya hal tersebut, menurut mereka untuk perbaikan produk.
Namun, di sisi lain, mereka khawatir bahwa praktik yang dilakukan Apple tidak meminta izin ke pengguna.
Tak lama berselang, Apple pun mendapat gugatan class action, tepatnya pada Agustus 2019 silam.
Setelah kurang lebih 6 bulan berlalu, gugatan class action yang dilayangkan Apple ditolak oleh hakim pada Rabu (10/2).
Hakim Distrik AS, Jeffrey White menerangkan para penggugat tidak memberikan cukup detail terkait dugaan perekaman yang dilakukan Apple lewat Siri.
Mereka harus bisa membuktikan secara konkret kalau ada pihak-pihak yang telah dirugikan atas hal tersebut.
Tuduhan yang dilayangkan oleh penggugat hanya didasari dari cerita para kontraktor kepada The Guardian, dan hal itu kurang kuat.
Baca Juga: Selamat Ultah ke-9, Siri! Asisten Pribadi Cerdas Sejak iPhone 4s
Hakim pun mengabulkan penghapusan mosi gugatan class action kepada Apple.
Meski begitu, hakim juga masih memberi waktu bagi penggugat untuk memperbaiki gugatannya dalam waktu 20 hari.
Sehingga, posisi Apple saat ini masih belum sepenuhnya aman. (*)