Petinggi Spotify Abaikan iTunes di Isu Pembajakan Musik Digital

Sabtu, 13 Maret 2021 | 08:17
Engadget.com

Spotify

Persaingan antara Apple dan Spotify di industri musik digital semakin menarik untuk kita amati.

Kali ini, Spotify meluncurkan sebuah podcast yang membahas tentang sejarah perkembangan perusahaannya dan isu pembajakan di industri musik digital.

Uniknya, petinggi Spotify terkesan mengabaikan eksistensi iTunes dalam upaya pemberantasan pembajakan di industri musik digital dengan tidak menyebutkan iTunes dalam podcastnya.

Padahal, jika berbicara tentang upaya pemberantasan pembajakan musik digital, iPod dan iTunes memiliki peran yang vital dalam mengurangi pembajakan musik digital.

Dengan adanya iTunes, konsumen dipermudah untuk membeli lagu asli yangmampu membatasi perilaku pembajakan musik digital.

Baca Juga: Hapus Sebagian Besar Lagu Korea, Spotify Ditinggal Banyak Penggunanya!

Melansir dariThe Verge, podcast ini menampilkan beberapa diskusi yang menarik tentang bagaimana pembajakan di industri musik mendorong perkembangan Spotify pada masa itu.

Pada awalnya, pendiri Spotify kerap mendiskusikan tentang bagaimana mereka ingin menikmati musik bajakan namun dengan cara yang legal.

Pada perkembangannya, keberadaan Pirate Party di Swedia berpengaruh besar terhadap awal eksistensi Spotify di Swedia.

Apple dan Spotify sendiri bukanlah 2 perusahaan yang memiliki hubungan 'akrab' dalam industri musik dan teknologi.

Melansir dari9to5mac.com, Spotify kerap menuduh Apple sebagai perusahaan monopoli karena mewajibkan layanan streaming lain yang tersedia untuk iPhone dan iPad untuk membayar komisi sebesar 30% untuk berlangganan.

Disisi lain, Apple Music tak harus membayar komisi 30% kepada pihak Apple agar dapat eksis di iPhone dan iPad.

Baca Juga: Podcast Spotify Diprediksi Ungguli Apple Podcast Mulai Tahun ini

Jika kalian tertarik untuk menyimak sejarah Spotify dan sejarah pembajakan musik di era digital, kalian bisa mendengarkan podcast dilink berikut.

Setelah mendengarkan Podcast terebut, tulis tanggapan kalian di kolom komentar ya! (*)

Tag

Editor : Bagus Hernawan