Perusahaan Jerman Protes Kebijakan App Tracking Transparency

Selasa, 27 April 2021 | 20:00
latimes.com

logo perusahaan Apple

Kebijakan App Tracking Transparency kembali menuai protes dari beberapa perusahaan global.

Melansir dariFinancial Times, 9 asosiasi perusahaan asal Jerman mengajukan protes kepada pemerintah Jerman terkait kebijakan App Tracking Transparency.

9 asosiasi perusahaan asal Jerman ini bergerak di bidang media,teknologi, dan periklanan yang sangat bersinggungan dengan kebijakan App Tracking Transperancy.

Baca Juga: Apple Luncurkan ATT, LinkedIn Tak Lagi Gunakan IDFA di perangkat iOS

Secara umum, asosiasi perusahaan asal Jerman mengeluhkan bahwa pendapatan iklan turun hingga 60% karena kebijakan App Tracking Transparency.

Mereka juga mengklaimbahwa App Tracking Transparency mempersulit pihak ketiga untuk mengumpulkan data yang mereka butuhkan untuk memasang iklan.

Selain itu, asosiasi perusahaanJerman menuduh Apple melakukan penyelewengan karena menerapkan perubahan pengaturan privasi iPhone yang merugikan pasar iklan mereka.

Baca Juga: Google Akan Rilis Kebijakan Privasi Play Store, Mirip Privasi iOS 9!

Lalu, bagaimana tanggapan Apple terkait komplain ini?

Apple belum menanggapi komplain dari beberapa perusahaan Jerman ini secara khusus.

Namun dari pernyataan-pernyataan sebelumnya, Apple sepertinya tetap meneruskan pengembangan App Tracking Transparency di perangakat iPhone dan iPad mereka.

Pengembangan App Tracking Transparency ini bertujuan untuk menjaminkeamanan privasi dan data pengguna.

Baca Juga: Mulai Damai, Mark Zuckerberg Terima Kebijakan Privasi dari Apple

Sebagai informasi, hari ini Apple merilis iOS 14.5 dengan beberapa pembaruan fitur App Tracking Transparency.

Melansir dariThe Verge, fitur baru App Tracking Transparency di iOS 14.5 memungkinkan pengguna untuk memutuskan izin pelacakan padaaplikasi dan situs perusahaan tertentu untuk tujuan pengiklanan.

Baca Juga: Apple Tambah Info Label Privasi yang Ditampilkan di App Store

Tetap ikutiMake Mac untuk perkembangan informasi seputar kebijakan Applelainnya. (*)

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya