Apple telah resmi mengumumkan pemenang WWDC 2021 Swift Student Challenge.
Pengumuman disampaikan hanya kurang lebih sepekan jelang event WWDC 2021 berlangsung.
Sebanyak 350 peserta dari 35 negara berbeda terpilih menjadi pemenang WWDC 2021 Swift Student Challenge.
Mereka telah menunjukan kebolehan dan keterampilannya dalam pembuatan aplikasi menggunakan Swift Playground.
Baca Juga: Jelang WWDC21, Finalis Apple Design Award Diumumkan
Abinaya Danesh, salah satu pemenang WWDC 2021 Swift Student Challenge berbagi cerita soal aplikasi kesehatan yang dibuatnya.
Remaja 15 tahun itu mengembangkan aplikasi bernama Gastro at Home.
Aplikasi tersebut berisi banyak hal terkait kesehatan dan gangguan pencernaan.
Mulai dari informasi, hingga sumber daya yang diperlukan bisa diakses melalui aplikasi tersebut.
Inisiatif pembuatan Gastro at Home bermula dari masalah kesehatan yang dialami sendiri oleh Danesh.
Tahun lalu ia didiagnosis mengidap gangguan pencernaan oleh ahli.
Namun, ia mengaku tidak diberikan arahan lebih lanjut untuk mengatasi masalah tersebut.
Hingga akhirnya tercetuslah ide mengembangkan aplikasi Gastro at Home.
“I went to a gastroenterologist and he diagnosed me with a pelvic floor disorder, but then told me nothing about how I was supposed to get better,”Baca Juga: Apple Bagikan Jadwal Lengkap WWDC21 dan Undangan untuk Developer
Selain Danesh, ada pula cerita dari pemenang lain, yakni Gianna Yan.
Gianna mengembangkan aplikasi bernama Feed Fleet. Aplikasi ini memudahkan orang untuk mengirim persediaan makanan dan kebutuhan lain selama pandemi.
Dengan aplikasi tersebut, satu orang dapat mengirim berbagai kebutuhan ke orang lain meski berada dalam jarak jauh.
“My sister and I felt especially driven to help because we were so far away and couldn’t physically be there for them,”Tak berhenti sampai di situ, ia pun memperluas jangakauan Feed Fleet dengan bergabung bersama The Farmlink Project.
Tujuannya adalah untuk menyalurkan hasil pertanian ke bank makanan.
Baca Juga: Serba Serbi Gambar WWDC21, Kacamata Hingga Meme Craig Federighi
Cerita lain datang dari Damiloa Awofisayo. Berbeda dengan Danesh dan Gianna, ia tidak membuat aplikasi melainkan organsasi teknologi berbasis virtual.
Mengusung nama TechHacks, organisasi ini mewadahi para perempuan muda untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitasnya.
TechHacks juga menciptakan lingkungan yang nyaman dan supporitve bagi para partisipan.
Pada Agustus 2020, TechHacks berhasil menghadirkan 800 partisipan dari 60 negara berbeda.
“I’ve also been able to get other Nigerian girls on our TecHacks team, and it’s important to me that we keep on inspiring people from not only Nigeria but other countries that may not have had the same opportunities as we have here,”WWDC 2021 Swift Student Challenge menjadi salah satu cara Apple dalam mengapresiasi dan mendukung developer muda.
Ke depannya para generasi penerus ini diharapkan mampu memanfaatkan penggunaan teknologi untuk membangun masa depan yang lebih baik. (*)