Apple Jadi Raksasa Teknologi yang Paling Sedikit Koleksi Data Pengguna

Jumat, 26 Agustus 2022 | 15:53

Apple menayangkan iklan terbaru perihal privasi pada iPhone

Apple dikenal sebagai perusahaan raksasa teknologi yang sangat menjaga data penggunanya.

Apple menjunjung prinsip bahwa privasi di era digital merupakan bagian dari hak asasi manusia.

Berbeda dari kebanyakan raksasa teknologi, Apple mengatakan bahwa perusahaannya tidak tergantung oleh pendapatan dari iklan.

Hal ini berarti Apple tak perlu mengumpulkan data pengguna untuk dijual ke perusahaan-perusahaan lainnya.

Baca Juga: Zuckerberg Pamer 3 Fitur Privasi WhatsApp, Bisa Keluar Grup Diam-diam!

Sebuah analisis terbaru dari StockApps menunjukan bahwa Apple menjadi perusahaan raksasa teknologi yang paling sedikit mengumpulkan data pengguna.

Menurut StockApps, Apple mengoleksi data pengguna lebih sedikit dibandingkan Twitter, Amazon, Google, dan Facebook.

Laporan menunjukan bahwa Apple hanya mengumpulkan 12 jenis data dari tiap pengguna.

Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan Google yang mengumpulkan 39 poin data untuk setiap pengguna.

Berikut merupakan daftar raksasa teknologi yang paling banyak mengoleksi data pengguna.

StockApps
StockApps

Analisis StockApps menunjukan bahwa Apple menjadi raksasa teknologi yang paling sedikit dalam mengoleksi data pengguna

Baca Juga: iFixit Sebut Program Apple Self Repair Bikin MacBook M1 Lebih Sulit Diperbaiki

Salah satu yang menarik dari analisis StockApps adalah Facebook ternyata mengumpulkan jenis data pengguna yang lebih sedikit dibandingkan Amazon, Twitter, dan Google.

Menurut StockApps, Facebook hanya mengumpulkan 14 jenis data dari tiap pengguna.

Dalam unggahannya, StockApps mengungkapkan bahwa sebagian besar data yang disimpan Facebook adalah inforasi yang diinput sendiri oleh pengguna.

Hal ini cukup mengejutkan karena selama ini Facebook, Instagram, dan WhatsApp disebut sebagai perusahaan teknologi yang paling sering mengoleksi data pengguna.

Baca Juga: Instagram iOS Bisa Intip Data Pengguna via In-App Browser, Hati-hati!

StockApps mengatakan bahwa masing-masing perusahaan ini berfokus pada kategori data tertentu, dan bukan kuantitas data.

Google mengumpulkan lebih banyak jenis informasi yang berbeda untuk setiap pengguna.

Hal tersebut disebabkan karena Google perlu mengandalkan banyak jenis data pengguna untuk iklan bertarget (targeted ads).

Studi ini juga merekomendasikan browser yang membantu melindungi data pengguna seperti DuckDuckGo, dan merekomendasikan untuk menghindari Google Chrome.

Baca Juga: Yandex Browser Disebut sebagai Browser Paling Tidak Aman di 2022

Bagaimana pendapat sobat MakeMac terkait studi StockApps ini? Bagikan di kolom komentar ya!

(*)

Tag

Editor : Bagus Hernawan