Elon Musk Resmi Jadi Bos Twitter, Konten Hate Speech Melonjak!

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 14:36
businesswatch

Ilustrasi Elon Musk dan logo Twitter

Setelah drama hampir 6 bulan, Elon Musk resmi menjadi bos baru Twitter.

Elon Musk dilaporkan telah membeli Twitter senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 668 triliun pada Kamis (27/10).

Pasca menjadi bos baru Twitter, Elon Musk melakukan perubahan besar dengan memecat setidaknya 4 eksekutif Twitter.

Tak hanya itu, perubahan besar juga terjadi pada platform sosial media Twitter.

Baca Juga: Twitter Bantah Kabar Soal Rencana Menghapus Hashtag

The Washington Postmelaporkan bahwa konten hate speech meningkat pesat pada 28 Oktober, beberapa jam setelah akuisisi Twitter oleh elon Musk.

Network Contagion Research Institute (NCRI) mengatakan bahwa mereka telah menemukan peningkatan tajam untuk penggunaann-wordyang merujuk pada ujaran rasial terhadap masyarakat kulit hitam.

NCRI sendiri merupakan sebuah organisasi non-profit yang berfokus meneliti disinformasi di platform sosial media.

"Bukti menunjukan bahwa aktor jahat mencoba menguji batasan di Twitter," ujar NCRI.

"Beberapa postingan di 4chan mendorong pengguna untuk memperkuat cercaan dan penghinaan," lanjutnya.

Dalam tweetnya, NCRI menyebutkan bahwa penggunaan n-word meningkat 500% dalam 12 jam setelah Elon Musk didaulat sebagai pemilik Twitter.

Baca Juga: Twitter Rilis Fitur Posting Gambar, GIF dan Video Dalam Satu Cuitan

NCRI dan The Washington Post menyebutkan bahwa platform ujaran kebencian seperti 4Chan dan TheDonald mendorong satu sama lain untuk menyebar ujaran kebencian.

Sayangnya, masih belum jelas jenis kampanye apa yang mereka gunakan dan seberapa luas upaya tersebut.

Sementara itu, Twitter masih belum memberi komentar apa pun terkait peningkatan hate speech semenjak Elon Musk menjadi bos baru.

Baca Juga: Mirip TikTok, Twitter Rilis Fitur Video Layar Penuh dan Scroll Vertikal

Sebagai informasi, kampanye pelecehan sebelumnya pernah terjadi dengan melibatkan akuntrolleratau pengunggah tweet troll di Twitter.

Sekelompok kecil troll dapat memiliki dampak yang sangat besar bagi Twitter.

Hal ini tentu menjadi tantangan baru bagi Elon Musk yang dilaporkan telah mengambil tugas CEO Twitter.

Pada hari Jumat, Elon Musk mengatakan bahwa dia tidak akan mengembalikan akun yang telah di-banned atau membuat perubahan besar pada kebijakan konten perusahaan.

(*)

Editor : Bagus Hernawan