PHK massal yang menimpa ribuan karyawan Twitter mengundang simpati dari berbagai kalangan.
Salah satu pendiri dan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey menjadi salah satu pihak yang bersimpati dengan PHK massal yang menimpa 3.800 karyawan Twitter.
Jack Dorsey mengatakan bahwa ia memiliki tanggung jawab atas situasi PHK massal yang dihadapi karyawan Twitter.
Baca Juga: Pengiklan Kabur setelah Elon Musk Jadi Bos Twitter, Khawatirkan Hal Ini!
Jack Dorsey mengungkapkan simpatinya melalui akun twitter pribadinya pada 5 November lalu.
Ia secara terbuka meminta maaf karena telah meninggalkan Twitter dalam kondisi tersebut.
Selain itu, Jack Dorsey menguatkan karyawan Twitter yang disebutnya sebagai pribadi yang kuat dan tangguh.
"Orang-orang di Twitter dulu dan sekarang kuat dan tangguh. Mereka akan selalu menemukan jalan tidak peduli betapa sulitnya itu," tulis Dorsey dalam tweetnya.
"Saya sadar banyak yang marah kepada saya. Saya memiliki tanggung jawab mengapa semua orang berada dalam situasi ini," ujarnya.
"Saya mengembangkan perusahaan terlalu cepat. Saya meminta maaf untuk itu," ujar Dorsey.
Baca Juga: Biaya Twitter Blue Naik Menjadi 125 ribu per Bulan, Apa Keuntungannya?
Lebih lanjut, Jack Dorsey mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan yant pernah bekerja di Twitter.
"Saya berterima kasih untuk cinta dan kasih semua orang yang pernah bekerja di Twitter. Saya tidak berharap itu menjadi timbal balik pada saat ini, atau selamanya, dan saya mengerti," sambungnya.
Jack Dorsey menjadbat sebagai CEO Twitter dalam 2 periode terpisah.
Setelah digulingkan pada 2007, Jack Dorsey kembali menjadi CEO Twitter pada tahun 2015.
Jack Dorsey secara mengejutkan mundur dari kursinya pada November 2021. Ia kemudian menugaskan mantan CTO Twitter Parag Agrawal untuk menggantikannya.
Baca Juga: Jack Dorsey Lepas Jabatan Sebagai CEO Twitter, Siapa Penggantinya?
Jack Dorsey tercatat menjadi pihak yang mendukung Elon Musk membeli Twitter.
Ia pernah menuliskan tweet dukungan kepada Elon Musk untuk membeli Twitter.
"Elon adalah satu-satunya yang saya percaya. Saya percaya misinya untuk memperluas cahaya kesadaran," tulis Dorsey.
"Saya tidak akan membiarkan akuisisi ini gagal dan akan melakukan apa pun yang diperlukan. Ini terlalu penting bagi kemanusiaan," sambungnya.
(*)