Dewan Rakyat Kanada Mengutuk Pengaturan AirDrop Apple Terbaru

Senin, 12 Desember 2022 | 16:47
MakeMac

Fitur AirDrop di iOS 16

House Of Commons Kanada atau Dewan Rakyat Kanada mengutuk Apple karena membantu tindakan anti pemerintah China melalui pengaturan AirDrop terbaru.

Dewan rakyat Kanada mengatakan menentang langkah Apple dalam menetapkan fitur AirDrop terbaru tersebut.

Diketahui Apple memang merilis fitur terbaru AirDrop dimana, pengguna iOS 16.2 mendapatkan pengaturan AirDrop "Everyone for 10 Minutes".

Dengan pilihan AirDrop tersebut menimalisir kemungkinan kamu tidak akan lagi menerima kiriman file atau foto dari orang asing.

Setelah 10 menit waktu berlalu pilhan AirDrop akan kembali ke "Contac Only" jadi kamu tidak bisa mengirim file atau foto ke sembarang orang.

Awalnya, pilihan AIrDrop ini hanya berlaku di China, untuk mencegah para demonstran di China mengirimkan file anti pemerintah.

Hal tersebut jugalah yang dikutuk oleh Dewan Rakyat Kanada atas pemberlakukan pengaturan AirDrop terbaru ini.

Dalam sebuah mosi Dewan Rakyat Kanada membuat persetujuan untuk mengutuk Apple.

Dalam mosi tersebut Dewan Rakyat Kanada menyatakan bahwa "para demonstran di China yang memperjuangkan hak asasi manusia dan kebebasan dasar telah menggunakan fitur Airdrop di iPhone untuk menghindari sensor pemerintah".

Selain itu dalam mosi tersebut juga menyebutkan bahwa apa yang dilakukan Apple membuat para demonstran berada pada bentuk komunikasi yang otoriter.

Baca Juga: Penguna iOS 16.2 Dapatkan Pilihan AirDrop 'Everyone for 10 Minutes

The motion states that the house affirms that "protesters in China who are fighting for basic human rights and freedoms have been using an Airdrop feature on iPhones to avoid government censors." After making changes, the move "will make it more difficult for the protesters to avoid the authoritarian restrictions on communications," the motion continued.

Kutukan Dewan Rakyat Kanada bukan hanya ditunjukan kepada Apple saja, Dewan Rakyat Kanada juga mengatakan raksasa teknologi lainnya, seperti Google kerap mengontrol konten dan komunikasi online.

Tag :

Editor : Bagus Hernawan

Sumber : Apple Insider

Baca Lainnya