Apple terpaksa menutup semua gerai Apple Storenya karena kerusuhan yang terjadi di Hong Kong.
Keputusan ini diambil Senin, 22 Juli 2019 kemarin.
Situasi yang tidak kondusif dan mencegah jatuhnya korban menjadi pertimbangan utama.
Baca Juga: Apple Pay di iOS 13 Mampu Mendukung Kartu Pintar Octopus Hong Kong
Hong Kong dilanda situasi yang tidak kondusif usai beberapa kelompok melakukan unjuk rasa sejak beberapa pekan lalu.
Unjuk rasa tersebut kemudia meluas menjadi kerusuhan dan berlanjut selama kurang lebih 7 pekan terakhir.
Puncaknya, selama sepekan terakhir kerusuhan meluas hingga ke stasiun kereta dan membuat polisi terus menerus melempar gas air mata.
Tak hanya Apple Store, beberapa gerai lain melakukan hal serupa dengan tutup dan memulangkan karyawan lebih awal.
Setidaknya, 45 orang terluka pada Minggu, 21 Juli 2019 kemarin karena kerusuhan yang melibatkan bambu dan berbagai senjata tajam lainnya.
Sebanyak lima dari enam Apple Store di kota tutup sekitar pukul 4 sore, lima hingga enam jam dari waktu normal.
Baca Juga: Apple Berencana Pindahkan Apple Store San Mateo ke Lokasi Baru
Sisanya, tutup selama sehari penuh.
Apple memang belum memberi keterangan resmi, namun dari website Apple Hong Kong menyebut aturan tersebut merupakan kebijakan khusus gerai, namun tidak memberikan alasannya.
Mengutip Cult of Mac, belum dapat dipastikan kapan semua Apple Store tersebut beroperasi secara normal kembali.