Apple selalu mengunggulkan fitur keamanan data dan privasi pengguna di seluruh perangkat besutannya.
Kendati demikian, fitur privasi dan keamanan data pengguna ternyata masih bisa dibobol oleh sejumlah developer aplikasi.
Riset terbaru dari Ars Technica membuktikan hal tersebut dengan kasus pembobolan fitur App Tracking Transparency di iOS.
Riset tersebut mengungkapkan bagaimana pengembang mampu melewati fitur privasi iOS untuk mengidentifikasi dan melacak pengguna bahkan ketikan pengguna tak menginginkannya.
Baca Juga: Ming-Chi Kuo: Apple Akan Alihkan Produksi Produk Baru dari China ke Negara Lain
Para peneliti menganalisis 9 aplikasi iOS yang menggunakan kode sisi server untuk menghasilkan user identifier meski pelacakan aplikasi telah dinonaktikan.
Kode tersebut diduga disediakan oleh anak perusahaan Alibaba yang dapat melaca user identifier di seluruh aplikasi.
Dampaknya, perusahaan periklanan masih bisa menargetkan konten ke pengguna tertentu.
Baca Juga: Tingkatkan Privasi, WhatsApp for iOS Akan Ubah Tampilan Fitur Kamera
Secara total, riset tersebut membandingkan 1.759 aplikasi sebelum dan sesudah fitur App Tracking Transparency untuk pengguna iOS.
Meskipun seperempat aplikasi mengkaim bahwa mereka tak mengumpulkan data pengguna apapun, 80% di antaranya masih terbukti memiliki pustaka pelacakan.
Peneliti mengaku bahwa pengembang dapat melakukan pembobolan melalui berbagai metode, termasuk menggunakan alamat IP untuk menautkan ID khusus instalasi di seluruh aplikasi.