Baca Juga: Apple Bagikan iPhone Khusus untuk Peneliti Berburu Celah Keamanan
Taylor mengaku telah menghubungi pihak hacker untuk mendapatkan informasi tambahan.
"Kami menghubungi penjual database ini untuk mengupulkan inforasi tambahan," ujar Taylor.
"Penjual meminta setidaknya USD 30.000 untuk database yang sekaran tersedia karena ketidakmampuan Twitter menjaga data tersebut," pungkasnya.
Restore Privacy tak menyebutkan adanya kata sandi dalam 5,4 juta data pengguna tersebut.
Kendati demikian, data email dan nomor telepon tetap saja berharga dan dapat dijual untuk dieksploitasi oleh pengiklan.
Twitter sendiri belu memberikan tanggapan seputar kebocoran data 5,4 juta penggunanya.
Tetap ikuti MakeMac untuk perkembangan informasi berikutnya.
(*)