Cegah Ketergantungan Dengan China, 50 Persen Produksi iPhone beralih ke India

Sepertinya Apple banyak belajar dari kejadian langkanya produk iPhone 14 di akhir tahun 2022 lalu.

iPhone 14 sempat mengalami kelangkaan karena pabrik utamanya, Foxconn di China, harus lockdown mengikuti kebijakan zero covid dari pemerintah China.

Hal tersebut membuat produksi iPhone 14 jadi terhambat dan mempengaruhi distribusinya di seluruh negara-negara di dunia.

Dari kejadi tersebut Apple belajar, bahwa sulit untuk menggantungkan produksi utama hanya pada satu negara saja.

Maka untuk itu Apple berencana untuk mengalihkan produksi iPhone selanjutnya, untuk menghindari hal serupa.

Apple saat ini berencana untuk meningkatkanya kekuatan manufaktur di negara lain, yaitu India.

Menurut laporan dari South China Morning Post, Apple akan mengalihkan produksinya sebanyak 50% ke India.

Pengalihan produksi ini cukup serius bagi Apple, karena selama ini India hanya memproduksi sekitar 5% dari total semua iPhone.

Dilansir dari Gizchina, pengalihan tersebut akan dimulai saat memproduksi iPhone 15 yang rumornya akan rilis pada bulan September 2023 mendatang.

Pabrik di China dan pabrik di India tersebut akan memulai produksi secara bersamaan untuk memastikan stok iPhone bisa terpenuhi.

That’s a serious twist for iPhone manufacturing. Right now, India just produces 5% of all iPhones. This year, Apple pushed its Indian arm a little further in order to raise the production of the iPhone 14 series. Apple’s 2022 flagships were seriously affected by the COVID-zero campaign in China. Now, the situation is getting better when it comes to the iPhone 14 series. But Apple wants to be ready for the iPhone 15 and wants to begin production in China and India at the same time. Worth noting, that the trial production already began in China.

Bukan hanya produk iPhone, Apple juga sudah mulai mengalihkan produksi perangkat lainnya ke negara selai China.

Misalnya seperti negatra Vietnam yang juga mendapatkan jatah produksi untuk mengurangi ketergantungan dengan China.