Follow Us

Benarkah AppGratis Memanfaatkan Pengembang Berkantong Tebal?

Hendra Saputra - Rabu, 17 April 2013 | 14:27
Benarkah AppGratis Memanfaatkan Pengembang Berkantong Tebal?

Ternyata kasus yang dialami oleh AppGratis lebih rumit daripada sekedar ‘promosi dan mirip dengan App Store’.

Berdasarkan berita yang dipublikasikan Business Insider hari ini, AppGratis dicurigai melakukan praktik jual beli posisi di App Store kepada para pengembang. Hal ini didasarkan pada penemuan sebuah daftar harga oleh kantor berita tersebut.

Berikut ini gambarnya:

Praktiknya seperti ini: Katakanlah kamu ingin mencapai posisi ke–5 di top charts App Store dan kamu menggunakan jasa yang ditawarkan AppGratis. Jika begitu, kamu harus merogoh kocek sesuai dengan tarif ($100,000) yang sudah tercantum untuk melancarkan niatanmu itu.

Tentu saja praktik ini akan menjadikan top charts sebagai tempat yang tidak lagi jujur. Niatan Apple dengan menghadirkan top charts adalah supaya tempat tersebut menjadi tempat referensi aplikasi yang bersifat jujur dan benar. Aplikasi yang paling digandrungi akan mencapai posisi tertinggi, bukan aplikasi yang ‘membayar’-lah yang bisa mencapai posisi tertentu.

Dan yang lebih ironisnya lagi, CEO AppGratis, Simon Dawlat, pernah membantah indikasi praktik jual beli posisi ini dalam responnya kepada TechCrunch.

Mobile media buyers know exactly what # of installs they need to reach the top of any App Store in the world.

Since the App Store algorithm has been based on download velocity only for so long, advertisers know exactly what they are doing. Reaching the the top of any App Store is a simple and logical equation.

But we’re not in this business.

We’re in in the business of helping the end users discover new apps, and to serve this mission, we’re playing the long run. We’re building a community. We’ve never been in the business of gaming the top charts or anything. This is a very strong statement from us.

Lalu apa arti dari penemuan Business Insider tersebut?

Editor : Hendra Saputra

Latest