Follow Us

Review Gangster Granny 3, Nenek Mafia Beraksi Kembali!

Alexius Aditya - Kamis, 04 Februari 2016 | 14:16
Review Gangster Granny 3, Nenek Mafia Beraksi Kembali!

Biasanya pada sebuah game tentang aksi pertarungan, terutama yang melibatkan aksi dengan senapan, sang tokoh utama akan digambarkan sebagai seorang yang kuat, gesit, dan pintar. Hal ini mengingat bahwa seorang tokoh utama adalah seorang yang seharusnya bisa menjadi seorang yang dapat diandalkan, si serba bisa yang dapat melewati segala situasi yang genting sekalipun.

Berkebalikan dengan itu, seorang yang bertubuh kecil biasanya dikonotasikan sebagai orang yang lemah, yang kurang dapat diandalkan. Gangster Granny 3 rupanya ingin menghapuskan pendapat tersebut, dengan menghadirkan tokoh utama yang jauh dari harapan, yaitu seorang nenek renta dengan senapan favoritnya. Seperti terlihat dari namanya, game ini adalah seri ketiga, yang menjadi kelanjutan cerita dari Gangster Granny dan Gangster Granny 2: Madness buatan tim pengembang Heisenberg Ent.

Petualangan Sang Nenek Yang Penuh Aksi

Aksi sang nenek kali ini bukanlah yang pertama kali. Gangster Granny, begitulah sang nenek terkenal di kalangan para mafia. Tetapi bukan karena sang nenek sendiri memang seorang mafia, namun karena kejahatan yang dilakukan justru lebih hebat dari sang mafia itu sendiri, mulai dari merampok bank, mencuri emas, serta memperjual-belikan persenjataan berat.

Namun sang nenek kini sudah melupakan masa kelamnya. Ia sudah tidak lagi menggenggam erat senjatanya. Tanpa diketahui bahwa seorang mafia besar justru berbalik mengincar sang nenek. Mereka merasa kemampuan sang nenek dapat digunakan untuk kepentingan para mafia. Dan tentu saja, sang nenek tidak bisa begitu saja dikendalikan oleh para mafia tersebut.

Disinilah pemain akan memulai aksi petualangannya, bermain sebagai sang nenek yang dibekali dengan pistol kecil. Aksi pemain akan diawali dengan terjun payung hingga berusaha melindungi diri dengan menyerang siapapun yang menghalangin jalan sang nenek untuk mencapai misinya.

Tanpa banyak cerita pengantar lagi, pemain akan langsung beraksi, melewati misi demi misi yang secara otomatis akan berganti ketika pemain berhasil menyelesaikan objektif tertentu yang diberikan. Di sepanjang petualangannya pemain akan menemukan objek-objek yang dapat diledakkan ataupun diambil, seperti kotak peluru dan health booster misalnya. Objek-objek tersebut berada di tempat yang acak sehingga untuk mendapatkannya, pemain harus cukup menjelajahi seluruh tempat.

Kendali Yang Cukup Responsif

Dalam sebuah game tembak-tembakan yang dimaksudkan untuk layar sentuh, kendali adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Tim pengembang Heisenbergs sepertinya cukup jeli melihat masalah ini, sehingga mereka menggunakan tombol kendali sebagai pengganti kendali geser, yang menurut saya sangat sulit untuk digunakan untuk mengarahkan tembakan.

Pemain dapat bergerak bebas dengan menggunakan tombol pada sebelah kiri layar, yang berguna sebagai kendali utama untuk pergerakan karakter di game seperti bergeser, berjalan ke depan, dan ke belakang. Sedangkan untuk mengarahkan arah tembakan, pemain dapat menggunakan tombol di sebelah kanan layar.

Untuk menembak musuh sendiri, pemain dapat menggunakan tombol yang sama, yang berada si sebelah kanan layar. Pemain hanya harus melakukan tap sekali untuk menembak. Saat musuh datang, secara otomatis bantuan untuk mengarahkan arah tembakan akan membantu pemain, mengunci aim ke tempat musuh berada, sehingga pemain dapat lebih terfokus untuk menembak sekaligus menghindari tembakan musuh. Hal ini juga membantu pemain untuk mengalahkan para musuh yang terkadang datang berkelompok.

Bantuan Aim dan Arah Membuat Permainan Menjadi Terlalu Mudah

Memainkan game yang terlalu sulit memang tidak selalu menyenangkan, namun begitu pula dengan sebaliknya. Game yang tidak mempunyai tantangan apapun akan terasa cukup membosankan untuk terus dimainkan.

Hal ini sayangnya harus saya temukan pada Gangster Granny 3. Adanya bantuan saat mengarahkan tembakan membuat saya tidak perlu bersusah payah untuk mengalahkan setiap musuh yang saya mendatangi karakter saya. Saya hanya harus menghindar sedikit dan menekan tombol tembak dengan membabi-buta di sepanjang permainan. Saya juga tidak pernah merasa terdesak saat memakai strategi ini karena jumlah peluru yang bisa dikatakan sangat banyak.

Saya juga merasa bahwa game ini terlalu memanjakan saya dengan adanya petunjuk arah. Membuat perjalanan di dunianya yang tidak begitu besar menjadi semakin singkat saja. Saya tidak pernah kebingungan dalam mencari jalan keluar.

Halaman Selanjutnya

Baca Juga:
1 2

Editor : Alexius Aditya

Latest