Follow Us

The Swords: Games Perpaduan Seni Kaligrafi & Samurai

Alexius Aditya - Rabu, 24 Februari 2016 | 17:52
The Swords: Games Perpaduan Seni Kaligrafi & Samurai

Pedang adalah sebuah senjata yang memiliki bilah panjang. Dan walaupun penampilannya sendiri terlihat biasa saja, pedang dianggap sebagai senjata yang memiliki prestise lebih atau justru paling tinggi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kehadiran pedang biasanya dibarengi dengan adanya seni dibaliknya, yaitu seni pedang.

The Swords yang dibuat oleh tim pengembang Sunhead Games mengambil topik tersebut, dan kemudian membungkusnya ke dalam sebuah game aksi mengenai seni beladiri tua, yang menceritakan tentang kehidupan seorang pendekar berpedang, dan ilmu pengetahuannya tentang seni menggunakan pedang.

Menjadi Seorang Grandmaster

Seperti belajar tentang seni, kalian harus tahu apa yang terjadi di balik penggunaan pedang sendiri. Disini hal yang sama akan pemain alami. Permainan dimulai dengan menghadirkan tampilan kaligrafi khas Tiongkok, yang di desain secara minimalis berwarna hitam putih.

Pada awalnya, tugas pemain adalah mengikuti kaligrafi tersebut, dan membuatnya kembali seperti yang telah dicontohkan. Terdengar mudah dan memang tidak bisa dipungkiri jika beberapa tes di awal bisa dilewati dengan mudah. Namun setelah itu, prosesnya akan menjadi semakin cepat, menjadikan permainan semakin rumit dan sulit. Dan sekali lagi, semua ini hanyalah awal dari sebuah cerita saja.

Game ini menceritakan tentang kehidupan seorang karakter bernama Grandmaster, seorang pendekar berpedang yang legendaris. Kemudian, The Swords pelan-pelan akan membawa pemain masuk ke dalam cerita dengan memperkenalkan tutorial secara perlahan. Mulai darisini, fase permainan akan berubah menjadi semakin cepat, dan semakin jauh pemain memasuki petualangannya, maka permainan akan menjadi semakin sulit.

Klik tautan ini jika video di atas tidak muncul.

Tiga Level Kesulitan

Tutorial yang dijelaskan dengan perlahan dan sangat baik tadi memang diperlukan, karena The Swords adalah game yang sulit. Untungnya, ketika kalian gagal dalam melakukan sebuah aksi, kalian tidak perlu mengulangi tes sedari awal. Game akan membawa kalian ke tes yang sama, dan pemain harus mengulanginya kembali hingga pemain melakukan gerakan yang benar tanpa sedikit pun kesalahan.

Jika itupun masih dirasa terlalu sulit, kalian dapat mengganti level kesulitan dengan pilihan yang telah tersedia di bagian opsi permainan. Saya memainkan game ini di mode Advanced, yang berada di tengah antara Novice dan Master, dan masih menemukan beberapa gerakan terlalu cepat untuk saya. Perlu diingat bahwa ketika kalian mengganti level kesulitan saat berada di tengah proses permainan, maka kalian harus mengulangi tes yang diberikan tadi sedari awal lagi.

Kendalinya sendiri sangat mudah untuk diikuti dan dihapalkan. Pada permainan kaligrafi, pemain hanya harus mengikuti garis saja sesuai dengan yang telah ada. Sedangkan saat aksi pedang dimulai, pemain dapat melakukan swipe pada layar untuk menangkis berbagai serangan yang hadir sebelum serangan tersebut berhasil menggaris satu layar penuh. Beberapa serangan akan muncul dengan menggunakan pola yang berbeda nantinya, oleh karena itu, berhati-hatilah dalam menangkis pola serangan.

Game Cenderung Repetitif Setelah Beberapa Saat

Walaupun grafis minimalis dari game ini tetap membuat saya tidak ingin berhenti bermain, dan tantangan yang ada di dalamnya benar-benar membuat saya frustasi ingin mengalahkannya, setelah beberapa lama, permainan akan terasa repetitif. Memang tetap ada variasi misi antara misi pertama dan berbagai misi setelahnya, namun saya tidak merasakan perubahan yang signifikan pada mekanisme permainannya.

Variasi misi pun tidak begitu banyak, dan walaupun dibuat sedemikian rupa sehingga permainan tetap segar, semua mekanisme permainan akan kembali kepada permainan garis, yang setiap kali akan membawa pemain ke permainan yang sama. Dan kembali lagi, hampir tidak ada rasa puas yang saya rasakan ketika saya berhasil melewati suatu tantangan tertentu.

Halaman Selanjutnya

Baca Juga:
1 2

Editor : Alexius Aditya

Latest