CEO Snapchat kabarnya pernah berkata bahwa aplikasinya hanya cocok untuk orang kaya. Catatan ini berasal dari laman RT, yang bersumber kepada laporan gugatan oleh Anthony Pompliano terhadap perusahaan yang pernah memecatnya. Menurutnya, Snapchat memberikan angka perhitungan yang salah atau lebih tepatnya menaikkan angka user metrics menjelang IPO. Gugatan itu dia berikan kepada Snapchat dan kini dibuka untuk umum dengan salah satu data berupa kesaksian saat rapat dari Pompliano.
Yaitu Evan Spiegel (CEO Snapchat) yang mengatakan bahwa India dan Spanyol termasuk negara miskin dan tidak layak mendapatkan Snapchat di tahun 2015.
This app is only for rich people.I don’t want to expand into poor countries like India and Spain.â€Hal ini ternyata membuat reaksi cukup besar dari pengguna Snapchat di India. Mereka melakukan aksi #BoycottSnapchat dengan beragam cara. Mulai dari membagikan Tweet dari kegiatan mereka untuk memberikan Rating & Review buruk terhadap Snapchat, menghapus Snapchat dan membuktikan bahwa negara mereka tidak ingin disebut miskin.
Baca Juga:
- Apple Siap Produksi iPhone di India Mulai April 2017
- WhatsApp Siapkan Fitur Pembayaran Digital di India
You were anyways taking too much space on my 64gb iPhonePoor country problems#snapchat #boycottsnapchat pic.twitter.com/YPVphtND8O— manoj reddy (@manojreddy_28) April 16, 2017
Kbye. U were anyway taking too much space in my very cheap 64gb iPhone! #snapchat pic.twitter.com/hUd2BMNxnt— Amrita Ganguly (@GangulyAmrita) April 15, 2017
Baby @evanspiegel you see poor indian#SnapChat pic.twitter.com/wDLuJNbEYd