Apple selama ini memproduksi iPhone di China melalui perusahaan manufaktur rekanannya, Foxconn. Bahkan hingga hari ini bertepatan dengan hari ulang tahun kesepuluh iPhone, lokasi produksi iPhone masih tidak berubah. Masih di Negeri Tirai Bambu.
Tampaknya Apple memang belum punya rencana untuk mengalihkan produksi iPhone ke negara asalnya, Amerika Serikat. Meskipun Presiden Donald Trump mendesak mereka untuk melakukannya, pemindahan produksi iPhone dari China ke AS bukanlah perkara mudah seperti membalikkan telapak tangan.
Ada beberapa alasan mengapa keinginan Donald Trump tersebut saat ini belum bisa diwujudkan. Bloomberg dalam sebuah video membeberkan alasan-alasan mengapa memproduksi iPhone di AS bukan ide yang bagus.
Alasan pertama tidak lain adalah rendahnya upah buruh pabrik. Bandingkan jika Apple memindahkan produksi iPhone ke AS, maka upah buruh diperkirakan bakal meningkat. Apalagi Apple mengambil keuntungan dari penjualan iPhone sebesar 65 persen dari biaya produksinya.
Ternyata, biaya produksi iPhone jauh lebih rendah daripada biaya pembelian komponen. Untuk merakit satu unit iPhone, biaya yang dikeluarkan Apple hanya $5 atau 2,2 persen dari harga iPhone per unitnya. Bandingkan dengan pembelian komponen yang mencapai $219,80.
Saat ini, Foxconn memproduksi iPhone di Shenzhen dan Zhengzhou. Pabrik Foxconn menarik ratusan perusahaan dan jutaan pekerja untuk pindah ke sana. Di musim puncak, Foxconn bisa merekrut hingga 1 juta pegawai dan ratusan ribu pegawai di musim biasa.
Baca juga:
- Donald Trump Optimis iPhone Bakal Diproduksi di AS
- Donald Trump Bakal Paksa Apple Alihkan Produksi dari Tiongkok ke AS
- Mayoritas Rantai Pasokan Apple Tidak Mau Pindah Produksi ke AS
Selain di China, Foxconn juga memproduksi iPhone di Brasil yang menerapkan biaya pajak impor sebesar 30 persen. Di negara tersebut, mereka merakit komponen iPhone sepertinya halnya lego yang dikirimkan dari pabrik Foxconn di China. Dengan kata lain, China masih menjadi basis utama produksi komponen iPhone.
Masalahnya, kehadiran pabrik Foxconn di Brasil tidak begitu menarik banyak pegawai dan perusahaan supplier komponen seperti yang diharapkan. Hal yang sama bisa terjadi jika Apple atau Foxconn memproduksi iPhone di AS yaitu kurangnya tenaga kerja yang memadai dan sumber daya.
Tentunya masih ada sejumlah alasan lain yang bisa menjadi kendala pengalihan produksi iPhone dari Asia ke AS. Satu di antaranya adalah harga iPhone kemungkinan besar bakal lebih mahal jika dibikin di Negeri Paman Trump. Dan, konsumen yang harus menanggungnya. Melihat kenyataan ini, apakah Apple bersedia mengalihkan produksi iPhone ke AS? Kiranya ini memang tidak mudah dan banyak pertimbangan.
[source site_name = “Bloomberg” site_url = “https://www.bloomberg.com/gadfly/articles/2017-06-29/why-the-iphone-still-isn-t-made-in-america”][/source]
Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone