Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kesuksesan iPhone 8 di Tiongkok Tergantung pada Hal Ini

Andri Alfansyah - Selasa, 01 Agustus 2017 | 17:26
Apple tidak lama lagi bakal segera meluncurkan iPhone 8 pada musim Gugur mendatang. Namun kesuksesannya dinilai analis tergantung pada sebaik apa mereka mampu menjawab tantangan yang dihadapinya di daratan Tiongkok. Tantangan paling berat yang dihada

Apple tidak lama lagi bakal segera meluncurkan iPhone 8 pada musim Gugur mendatang. Namun kesuksesannya dinilai analis tergantung pada sebaik apa mereka mampu menjawab tantangan yang dihadapinya di daratan Tiongkok. Tantangan paling berat yang dihada

Apple tidak lama lagi bakal segera meluncurkan iPhone 8 pada musim Gugur mendatang. Namun kesuksesannya dinilai analis tergantung pada sebaik apa mereka mampu menjawab tantangan yang dihadapinya di daratan Tiongkok.

Tantangan paling berat yang dihadapi Apple di Tiongkok ternyata cuma satu hal, yaitu WeChat. Bukan tanpa sebab, aplikasi tersebut menawarkan lebih dari sekadar layanan pesan dan aplikasi jejaring sosial saja.

Seperti dilansir Wall Street Journal (via 9to5Mac), banyak orang di Tiongkok menggunakan WeChat untuk semua aktivitas online setiap harinya, seperti melakukan pembayaran mobile, memesan makanan, memesan taksi online, menonton video streaming, dan banyak lainnya.

Jutaan pengguna di Tiongkok dilaporkan tidak terlalu peduli dengan merek ponsel. Hal yang terpenting bagi mereka bukanlah merek ponselnya apa, melainkan ada aplikasi WeChat di dalamnya.

Sebagaimana dituturkan seorang konsumen bernama Ren Yanmei (56). Wanita asal kota Zhengzhou itu sudah tidak lagi memakai iPhone. Kini dia memakai smartphone merek lokal, Xiaomi, untuk membaca berita, mengirim pesan, dan panggilan video dengan anaknya. Selama ada WeChat di ponselnya, Yanmei mengatakan tidak peduli dengan merek ponselnya.

Sejurus dengan Ren Yanmei, Wang Ting (24) juga dilaporkan sudah tidak lagi menggunakan iPhone 5 sejak tahun lalu. Wanita yang berprofesi sebagai sales assistant itu kini memakai smartphone merek Huawei karena sama-sama terdapat WeChat. Dia pun mengaku tidak rindu untuk kembali menggunakan iPhone miliknya.

Tak heran kiranya penjualan iPhone di Tiongkok beberapa kuartal ini mengalami penurunan. Negeri Tirai Bambu tersebut adalah satu-satunya pasar di mana pendapatan Apple turun. Penurunannya mencapai 13 persen hingga menyisakan pangsa pasar hanya 10 persen saja.

Namun Apple bukannya diam saja. Mereka menjawab tantangan tersebut salah satunya dengan meluncurkan model iPhone yang sesuai dengan selera pasar di Tiongkok. Contohnya, seperti hadirnya iPhone dengan warna emas.


Baca juga:


Tidak hanya itu dalam hal software, Apple juga berencana menyematkan dukungan fitur pembaca QR Code di aplikasi Camera bawaan di iOS 11. Versi baru iOS tersebut siap dirilis musim Gugur nanti.

Perusahaan asal Cupertino itu juga terus memastikan bahwa hubungannya dengan pemerintah Tiongkok berjalan dengan baik. Beberapa di antaranya adalah dengan membatasi layanan yang tidak disukai pemerintah negara tersebut, seperti memblokir aplikasi News, mengawasi aplikasi live streaming, dan menghapus aplikasi VPN dari App Store lokal yang dilakukan Apple baru-baru ini.

Bahkan belum lama ini, Apple juga mengangkat Isabel Ge Mahe menjadi Vice President and Managing Director of Greater China. Wanita yang sudah bekerja di Apple cukup lama ini sudah membantu mengembangkan sejumlah fitur khusus buat pasar Tiongkok, seperti pembaca QR Code tadi.

iPhone 8 sendiri bakal datang dengan desain radikal dan sejumlah fitur yang bisa menjadi nilai jual yang menarik. Alangkah mengherankan jika konsumen Tiongkok tidak menyukainya di saat Apple menghadirkan sejumlah keistimewaan untuk pasar terbesar keduanya setelah AS tersebut.

[source site_name = “9to5Mac” site_url = “https://9to5mac.com/2017/07/31/iphone-8-success-china-challenges-apple/”][/source]


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : MakeMac





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x