Seusai gelaran special event 12 September lalu, situs fashion dan desain asal Jepang Casa Brutus mewawancarai Chief Design Officer Jony Ive mengenai flagship smartphone anyar Apple, iPhone X.
Dalam wawancara yang minggu ini dipublikasikan seperti dilansir 9to5Mac, Jony Ive mengatakan bawah desain iPhone X yang mengusung layar OLED tanpa bezel merupakan perubahan besar yang pernah dicapai Apple untuk perangkat ponsel pintarnya.
Jony Ive lebih lanjut mengungkapkan, Apple membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendesain dan mengintegrasikan komponen-komponen seperti cangkang dan layar hingga akhirnya mereka berhasil menciptakan iPhone X.
Before this, there was a feeling that individual components called enclosure (housing) and display existed. What we always wanted to do is tackle the essence of integrating what we considered different parts. Looking at the iPhone X from that perspective, I think that it took many years and finally we were able to achieve it.Kata Jony Ive lagi, Apple memiliki banyak ide besar dan sudah mulai mengerjakannya. iPhone X disebut juga bukan titik akhir dari pengembangan iPhone, melainkan bab baru dari pengembangannya itu sendiri.
Baca juga:
- Jony Ive: Apple Habiskan 5 Tahun Kembangkan iPhone X
- Diwawancarai WSJ, Jony Ive Ungkap Jadwal Pindah Tim Desainnya ke Apple Park
- KGI: Perlu 2,5 Tahun buat Pesaing Apple Tiru Kamera TrueDepth di iPhone X
Lantas mengenai fitur Face ID di iPhone X, Jony Ive mengatakan bahwa Apple ingin menciptakan perangkat non-kontak bukan dengan sentuhan. Dengan demikian hal itu akan membuatnya lebih sederhana dan murni tanpa menyentuhnya.
Lebih dari itu, kehadiran teknologi pengenalan wajah yang menggantikan pemindai sidik jari merupakan tujuan Apple untuk menghapus kesadaran akan interaksi pengguna dengan perangkat. Pasalnya, Apple ingin memfokuskan pada fungsi ketimbang bentuknya.
[source site_name = “9to5Mac” site_url = “https://9to5mac.com/2017/10/11/jony-ive-interview-iphone-x/”][/source]
Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone