iPhone X Siap “Curi” Pengeluaran $30 Miliar di Musim Liburan Akhir 2017

Mahalnya banderol harga iPhone X sudah bukan lagi hal yang perlu diperdebatkan. Pasalnya ia memang adalah iPhone paling mahal yang pernah diluncurkan Apple. Yakni, dijual dengan harga mulai mulai $999 di pasaran Amerika Serikat.

Meski harganya mahal, iPhone X diprediksikan menciptakan siklus super upgrade iPhone karena bakal menarik minat banyak konsumen untuk membelinya. Sehingga ia diibaratkan sebagai sosok Grinch yang bakal mencuri uang semua orang selama liburan musim akhir tahun ini.

Dalam catatannya seperti dilansir Business Insider (via 9to5Mac), analis Katy Huberty dari Morgan Stanley memprediksikan penjualan iPhone X akan menyerap sebanyak $30 miliar dari pengeluaran selama musim liburan kuartal keempat. Hal ini mengingat banderol harganya yang tinggi tersebut.

Secara total, perusahaan teknologi berbasis di Cupertino itu diprediksikan bakal meraup pendapatan sebanyak $52,6 miliar dari penjualan tiga model iPhone 2017, yaitu iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X.

Lantaran konsumen cenderung memilih produk Apple, pengeluaran mereka untuk produk lain disebutkan menjadi berkurang. Misalnya konsumen kemungkinan akan berpikir tidak terlalu membutuhkan jins karena sudah membeli iPhone X.

• Awalnya, Apple Rencanakan Rilis iPhone X di 2018
• iPhone X Hadir dengan Nada Dering Eksklusif “Reflection”
• 10 Apple Fanboy Menginap 5 Hari di Depan Gerai Apple Singapura Demi iPhone X

Alhasil, konsumen yang belum kebagian harus menunggu hingga awal tahun depan untuk membelinya. Pasalnya, persediaan iPhone X di 2018 diprediksi bakal meningkat dan kendala produksi sudah tidak ada lagi.

Apple rencananya bakal secara resmi menjual iPhone X di lebih dari 50 negara Jumat besok. Kabarnya, gerai-gerai Apple sudah mulai dipenuhi pengantre yang datang jauh-jauh hari sebelumnya sejak seminggu ini. Sehingga dipastikan bakal sangat ramai saat iPhone X resmi diluncurkan.

[source site_name = “9to5Mac” site_url = “https://9to5mac.com/2017/11/01/iphone-x-shopping-industry-holiday-season/”][/source]