Manufaktur rekanan Apple, Foxconn, mengeluarkan pernyataan resmi terkait pemberitaan mengenai adanya eksploitasi terhadap ribuan siswa SMA yang sedang bekerja magang di pabrik miliknya di Zhengzhou, Tiongkok.
Dalam pernyataannya seperti diterima BBC, perusahaan manufaktur besar asal Taiwan mengatakan sudah mengambil langkah segera untuk memastikan tidak ada pegawai magang yang bekerja melebihi batas waktu yang ditetapkan di pabriknya.
The Foxconn Technology Group, which operates an internship programme at the Chinese factory, told the BBC in a statement that it took “immediate action to ensure that no interns are carrying out any overtime work”.Persentase jumlah pegawai magang di pabrik Foxconn sendiri tergolong sangat kecil dari total tenaga kerja yang dimiliki. Namun Foxconn mengatakan bekerja melebihi batas waktu yang ditetapkan melanggar hukum ketenagakerjaan dan kebijakan perusahaan.
Meski begitu, Foxconn tidak mengungkapkan bagaimana para siswa SMA yang magang tersebut dipekerjakan melebihi batas waktu. Mereka hanya menyebutkan hal itu tidak sesuai dengan hukum di Tiongkok dan aturan perusahaannya.
Sejurus dengan Foxconn, Apple dalam pernyataannya juga berkomitmen memastikan semua pegawai di semua rantai pasokannya diperlakukan dan dillindungi sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Apple is dedicated to ensuring everyone in our supply chain is treated with the dignity and respect they deserve. We know our work is never done and we’ll continue to do all we can to make a positive impact and protect workers in our supply chain.”
Baca juga:
- Kata Apple Soal Siswa Kerja Magang di Pabrik Foxconn Lebihi Batas Waktu
- Apple & Foxconn Bakal Bertemu untuk Bahas Kendala Produksi iPhone X
- (Foto) Kegiatan Pengiriman iPhone 8 di Pabrik Foxconn
Sebelumnya, Financial Time dalam laporannya menyebutkan terdapat 3.000 siswa SMA yang bekerja magang selama tiga bulan di pabrik milik Foxconn. 6 siswa di antaranya mengungkapkan bekerja selama 11 jam merakit 1.200 unit iPhone X per hari.
Menurut para siswa yang berusia 17-19 tahun, bekerja magang adalah sebagai syarat kelulusan. Padahal pekerjaan tersebut nyatanya tidak ada hubungan dengan pendidikan mereka.
Bukan rahasia, Foxconn kerap memperkerjakan karyawan musiman lebih banyak daripada biasanya untuk menggantikan waktu yang terbuang dalam memproduksi iPhone. Bahkan pada musim sibuk (Agustus-Desember), mereka kabarnya mewajibkan merakit iPhone hingga puluhan ribu unit tiap harinya.
Menanggapi pemberitaan tersebut, Apple mengakui ada para siswa SMA tersebut bekerja melebihi jam kerja. Namun mereka menyangkal sudah memaksa para siswa SMA tersebut untuk bekerja sebagai syarat kelulusan. Para siswa disebutkan bekerja secara sukarela, mendapatkan kompensasi dan sejumlah keuntungan. Namun seharusnya mereka tidak diizinkan bekerja lembur meskipun sebenarnya hal itu bisa membantu untuk mendanai pendidikan mereka.