Banyak spekulasi beredar mengenai masa depan dari Apple TV. Beredar berbagai tanggapan mengenai bagaimana Apple seharusnya mengelola aplikasi milik pihak ketiga yang telah menghadirkan berbagai game untuk perangkat tersebut. Bahkan, tokoh besar dalam dunia game, yaitu Gabe Newell sempat melihat potensi yang dimiliki Apple saat itu.
Di sebuah acara tahun 2011 lalu, Gabe memberikan komentarnya untuk Apple TV,
“I suspect Apple will launch a living room product that redefines people’s expectations really strongly and the notion of a separate console platform will disappear.â€Maka ketika perangkat tersebut mulai dijejali dengan berbagai macam aplikasi dan game di dalamnya, para pengamat mulai memberikan pendapatnya secara lebih agresif mengenai Apple TV. Mereka berspekulasi bahwa Apple TV berkesempatan untuk bisa merubah segalanya, seperti apa yang dilakukan iPod pada dunia musik.
Di bulan September tahun 2015 yang lalu, Apple merilis Apple TV generasi 4 dan diikuti dengan tvOS. Dan untuk pertama kalinya, pengembang pihak ketiga bisa dengan bebas merilis aplikasi mereka lewat App Store di Apple TV. Sayangnya, di saat-saat terakhir perilisannya, Apple memasukkan satu peraturan ketat bahwa semua game dan aplikasi di Apple TV harus bisa dimainkan dengan Siri remote.
Apple nampaknya ingin menempatkan Apple TV generasi 4 sebagai sebuah perangkat gaming. Namun keinginan itu tidak dibarengi dengan perubahan. Masalahnya, kontroler yang tersedia pada Apple TV tidak mempunyai kapasitas yang cukup untuk dijadikan sebuah alat kendali. Bahkan sedihnya lagi, game yang bisa dimainkan oleh kontroler tersebut hanyalah game yang merupakan port saja.
Kesalahan ini terbaca oleh Apple dan mereka kemudian merubah peraturan yang semula ketat menjadi lebih longgar, memungkinkan pengembang untuk merilis game dengan dukungan kontroler MFi untuk dapat dipasangkan dengan Apple TV. Solusi ini baik, namun kerusakan yang terjadi sudah terlalu besar dan pergerakannya dinilai lambat. Pada saat solusinya muncul, kekecewaan sudah terlanjur ada dan tidak bisa dilupakan begitu saja.
Pada akhir tahun lalu, Apple menggaet SteelSeries untuk bekerjasama menghadirkan sebuah bundle, yang berisi sebuah kontroler SteelSeries Stratus MFi dan satu buah kode unduhan untuk Minecraft versi Apple TV. Bundle ini kemudian dijual seharga $40. Harga yang cukup murah, melihat isi bundle yang bisa dibilang terbaik di kelasnya. Namun seperti sudah dikatakan sebelumnya, keputusan ini tidak merubah banyak hal dan sayangnya tidak lagi bisa mendongkrak popularitas Apple TV sebagai sebuah perangkat gaming. Tepat pada tanggal 24 September lalu, pengembangan game Minecraft untuk Apple TV secara resmi dihentikan.
Baca Juga:
- Menjelang Hari Perilisan, Wild Arms Million Memories Rilis Trailer Terbaru
- Cuplikan Baru Cat Quest 2: The Lupus Empire, Dipastikan Mendukung Kontroler MFi
- Game Aksi Metroidvania Baru Dari Crescent Moon Hadir Tahun Depan
Tanggal 24 September memang sudah lewat lebih dari 2 minggu yang lalu, namun beritanya baru diangkat sekarang. Darisitu bisa diambil kesimpulan bahwa terlalu sedikit orang yang bermain Minecraft di Apple TV dengan asumsi bahwa pengumuman diatas muncul sebelum 24 September namun kebanyakan orang baru menyadarinya sekarang.
Ini jelas merupakan sejarah baru yang menyedihkan. Minecraft bisa dikatakan adalah sebuah standar bagi para gamer untuk menobatkan apakah perangkat gaming baru dinilai layak untuk dipertahankan. Saat Minecraft muncul di Switch, para penggemarnya pun ikut andil dalam meningkatkan kepopuleran perangkat tersebut. Bayangkan saja, game ini memiliki pemain aktif yang sangat besar, menyentuh angka 100 juta pemain. Terlalu sedikit jumlah orang yang memainkan Minecraft di Apple TV membuat Mojang menghentikan pengembangan game ini jelas merupakan fakta yang brutal.