Tanggal 28 Juli 2012 silam, Apple resmi mengakuisisi sebuah perusahaan pengembang teknologi biometrik bernama, AuthenTec.
Dengan nilai akuisisi yang mencapai $356 juta atau sekitar Rp 1 triliun, AuthenTec resmi menjadi milik Apple.
Dalam kesepakatan ini Apple berhak memiliki segalanya dari perusahaan ini termasuk hardware, software, dan juga hak paten.
Baca Juga: Apple Uji Fitur Login iCloud.com dengan Face ID atau Touch ID
Proses akuisisi inilah yang kemudian menjadi cikal bakal digunakannya teknologi Touch ID hingga saat ini.
Sejak saat itu, tim peneliti dari Apple langsung bekerja untuk membuat sistem Touch ID yang kemudian debut di produk iPhone 5S tahun 2013 lalu.
Walaupun penggunaan sensor sidik jari di unit ponsel bukanlah hal yang baru saat itu.
Baca Juga: (Rumor) Apple Garap iPhone dengan Touch ID di Layar, Khusus Pasar Tiongkok
Tapi sistem yang sebelumnya sudah disiapkan oleh AuthenTec berhasil membuat Touch ID jadi lebih baik.
Saat itu Touch ID bukan hanya sekedar fitur keamanan biasa, namun punya kecepatan respon yang lebih baik dari pesaingnya.
Optimalisasi Touch ID ini dirasa sangat bermanfaat dan juga jauh lebih aman dari sekedar sistem keamanan biasa yang menggunakan kode PIN 4 digit.
Baca Juga: (Video) Iklan Baru Apple Sebut Face ID Lebih Mudah dan Aman Dibandingkan Touch ID
Lebih dari itu, kini Touch ID juga sudah digunakan untuk keperluan lain seperti konfirmasi pembayaran di iTunes dan App Store lewat Apple Pay yang mulai diberlakukan pada iPhone 6 dan 6 Plus.
Dengan diluncurkannya Face ID, tidak menutup kemungkinan penggunaan Touch ID nantinya akan ditinggalkan.
Tapi bagaimanapun, teknologi Touch ID sudah berhasil jadi ciri khas produk iPhone dalam beberapa tahun ini.
Baca Juga: Apple Uji Coba Komputer Mac dengan Sensor Face ID dan Layar Sentuh
(*)