Apple Cabut Aplikasi yang Dapat Memperkeruh Suasana Rusuh Hong Kong

Senin, 07 Oktober 2019 | 11:00
scmp.com

Apple Store yang kerap tutup cepat karena kerusuhan di Hong Kong

Kerusuhan yang melanda Hong Kong sudah terjadi lebih dari satu bulan lamanya.

Berbagai aktivitas dan perekonomian lumpuh selama lebih dari 30 hari.

Bahkan, Apple harus menutup sebuah aplikasi terkait huru hara di Hong Kong.

Baca Juga: Imbas Ricuh di Hong Kong, Apple Tutup Semua Gerai Apple Store

Mengutip dari laporan The Register, Apple menutup sebuah apllikasi di App Store yang bernama Hkmap Live.

Aplikasi tersebut merupakan pelacak keberadaan Polisi dan para demonstran.

Tak hanya itu, aplikasi juga memberikan informasi siapa saja yang telah ditangkap polisi dan kapan gas air mata digunakan melalui pop-up pesan.

Apple menutup akses dengan keterangan bahwa aplikasi tersebut mengandung fasilitas dan informasi yang mendukung aktivitas ilegal dan membantu menghindari penegak hukum.

Hkmap Live menggunakan sumber informasi yang dihimpun dari sukarelawan yang berkomunikasi menggunakan Telegram dan kemudian diteruskan ke Hkmap Live.

Menanggapi penutupan aplikasi tersebut, developer mengungkapkan bahwa Apple melakukan kesalahan besar.

Ia menyebut aplikasinya digunakan untuk membantu para demonstran yang melakukan protes tanpa kekerasan.

Bahkan, developer menegaskan bahwa aplikasi tidak mendukung kegiatan ilegal, tetapi bersifat informasi, seperti dikutip dari The Register.

Dalam cuitannya, developer berjanji akan berkomunikasi dengan Apple untuk mengembalikan kembali aplikasi ke App Store.

Ini bukan kali pertama Apple tunduk pada aturan pemerintah.

Baca Juga: Apple Terpaksa Menaikkan Harga App Store di Jepang Akibat Aturan Pajak

Sebelumnya, pada 2017 Apple diminta untuk menarik aplikasi Skype dan beberapa aplikasi VPN dari App Store oleh Pemerintah Tiongkok.

Kerusuhan di Hong Kong telah digelar sejak Maret 2019 lalu, kedua pihak bahkan mencoba berbagai cara untuk memperkeruh situasi dengan teknologi.

Contohnya adalah penyebaran hoax di YouTube yang telah diatasi oleh Google.

Imbas kerusuhan Hong Kong, beberapa Apple Store di Hong Kong tidak dapat beroperasi dengan normal.

Tag

Editor : Bagus Hernawan