Telkom Ungkap Alasan Masih Blokir Netflix di Indonesia Hingga 4 Tahun

Senin, 20 Januari 2020 | 11:12

netflix

Tanggal 7 Januari 2016 menjadi hari pertama layanan Netflix mulai mendukung negara Indonesia.

Namun tidak lama setelah tanggal tersebut, Telkom sebagai salah satu penyedia ISP di Indonesia memblokir akses ke layanan Netflix melalui Telkomsel dan Indihome.

Apa alasan grup Telkom memberikan blokir untuk Netflix?

Dikutip dari Kompas Tekno, Faizal Djoemadi selaku Direktur Bisnis Digital Telkom Indonesia beberapa hari lalu telah memberikan penjelasan terkait hal ini.

Faizal Djoemadi mengatakan bahwa Telkom tidak bermaksud memandang Netlfix sebagai “anak tiri” jika dibandingkan layanan serupa lainnya di Indonesia (iFlix, Hooq, dan lainnya).

“Semua pemain over the top (OTT) diperlakukan sama, tanpa pengecualian, pun dengan Netflix,” kata Faizal.

Namun Faizal juga menjelaskan bahwa masih ada sebuah masalah antara Netflix dan Telkom yang belum menemukan kesepakatan.

Disebutkan bahwa Netflix enggan memenuhi permintaan Telkom untuk menarik konten jika dinyatakan bermasalah dalam 24 jam.

“Tapi, Netflix tidak mau memenuhi satu persyaratan itu, yakni menarik konten bermasalah dalam 24 jam,” jelas Faizal dalam sebuah wawancara dengan KRAsia, dikutip KompasTekno, Jumat (17/1/2020).

Baca Juga: Netflix Indonesia Mendukung Langganan Paket Ponsel, 49 Ribu Saja!

Hal tersebut yang menjadi alasan utama memblokir Netflix sejak 2016 hingga saat ini.

Dian Rachmawan selaku Direktur Consumer PT Telekomunikasi Indonesia Tbk juga menambahkan alasan lain dari pemblokiran Netflix di Indonesia.

Yaitu tidak memiliki izin dan tidak sesuai dengan aturan di Indonesia.

Netflix, kata Dian, banyak memuat konten yang tidak diperbolehkan di Indonesia, termasuk pornografi

Baca Juga: Netflix Investasi $1 Juta untuk Mendukung Kemajuan Perfilman Indonesia

Faizal juga memberikan penjelasan pembanding mengenai Netflix dan HBO.

HBO yang juga bergerak pada industri konten OTT telah bersedia untuk memenuhi aturan seputar menarik konten yang dikomplain masyarakat dalam waktu 24 jam. Contoh yang dijelaskan adalah konten pornografi atau kekerasan.

Namun bagaimana dengan operator lain yang tetap membuka akses Netflix di Indonesia?

Faizal menjelaskan bahwa hal ini tergantung kepentingan dan strategi bisnis yang berbeda oleh ISP lain.

“Kami menggabungkan konten dengan layanan digital kami. Karena itulah, sudah menjadi kewajiban Telkom untuk memastikan tidak ada konten berbahaya di produk kami,”

Contoh produk yang dimaksud adalah MAXstream. Di dalam MAXstream terdapat sejumlah tayangan film dan serial dari platform streaming, seperti Iflix, Hooq, Catchplay, dan Viu.

Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate telah meminta Netflix dan Telkom Group untuk segera menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan business to business.

Sementara Head of Corporate Communications for Southeast Asia, Netflix, Leigh Wong mengatakan bahwa pihak Netlifx masih terus berdiskusi dengan Telkom.

“Saat ini kami masih terus melakukan komunikasi. Belum ada yang bisa saya sampaikan (hasilnya)”

Minggu lalu Netflix telah menjalin kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia.

Kerjasama yang dilakukan adalah investasi $1 juta untuk pengembangan industri film di Indonesia. Berita lengkapnya dapat kamu simak di artikel MakeMac berikut ini.

Tag

Editor : Bagus Hernawan