TikTok Resmi Umumkan Jalin Kesepakatan dengan Oracle & Walmart

Senin, 21 September 2020 | 10:46
techcrunch.com

Aplikasi TikTOk

TikTok resmi mengumumkan telah menjalin kesepakatan dengan Oracle & Walmart.

Informasi tersebut disampaikan melalui keterangan resmi yang ada di situs resmi TikTok.

Interim Head of TikTok, Vanessa Pappas mengungkapkan bahwa perusahaan sudah mengonfirmasi proposal administrasi terkait kerja samanya dengan Oracle dan Walmart.

We're pleased that today we've confirmed a proposal that resolves the Administration's security concerns and settles questions around TikTok's future in the US.

Baca Juga: Tolak Microsoft, TikTok Kabarnya Sudah Diakuisisi oleh Oracle

Tercapainya kesepakatan di antara mereka menjadi solusi bagi TikTok agar tetap bisa beroperasi di Amerika Serikat.

Oracle dan Walmart dipecaya akan menjaga keamanan data pengguna TikTok AS agar tidak disalahgunakan.

Our plan is extensive and consistent with previous CFIUS resolutions, including working with Oracle, who will be our trusted cloud and technology provider responsible for fully securing our users' data.

Baca Juga: India Blokir lebih dari 118 App China Termasuk PUBG Mobile & Alipay

Dengan begitu, perintah Donald Trump untuk memblokir operasi TikTok di AS akan dicabut.

Terlebih, dia juga dikabarkan sudah menyetujui kesepakatan yang terjalin antara TikTok dengan Oracle dan Walmart, seperti dikutip Bloomberg.

Dalam pengumuman tersebut, Vannesa juga menjelaskan bagaimana skema pembagian saham antara TikTok, Oracle, dan Walmart.

Baik Oracle maupun Walmart, sama-sama memegang saham kumulatif pra IPO TikTok Global sebanyak 20%.

Both Oracle and Walmart will take part in a TikTok Global pre-IPO financing round in which they can take up to a 20% cumulative stake in the company.

Baca Juga: Pemblokiran WeChat Dipredikasi akan Berpengaruh Pada Penjualan iPhone

TikTok Global juga akan mempertahankan dan memperluas kantor pusatnya di Amerika Serikat.

Tak cuma itu, mereka berencana untuk membuka lowongan pekerjaan dan merekrut 25 ribu orang di seluruh wilayah.

Baca Juga: Facebook Diam-diam Lakukan Uji Coba Fitur Video Pendek Seperti TikTok

Lalu, bagaimana dengan WeChat?

Hari ini (21/9), blokir WeChat di Amerika Serikat telah resmi ditunda oleh hakim pengadilan San Francisco, Laurel Beeler.

Dikutip dari BBC, Beeler beranggapan, pemblokiran WeChat dapat menyalahi bunyi amandemen pertama konstitusi yang menjamin kebebasan berbicara.

US Magistrate Judge Laurel Beeler said the ban raised serious questions related to the constitution's first amendment, guaranteeing free speech.

Baca Juga: Jiplak TikTok, Instagram akan Tampilkan Foto Akun yang Tak Difollow

Ia pun meminta agar blokir terkait operasi WeChat di Amerika Serikat dicabut.

Atas permintaan tersebut, Depertamen Perdagangan AS pun menunda pemblokiran WeChat kurang lebih satu pekan. (*)

Tag

Editor : Bagus Hernawan