Apple vs Facebook: Antara Kepentingan Pengguna dan Perusahaan

Jumat, 18 Desember 2020 | 15:27

Facebook

Fitur kebijakan privasi Apple resmi diluncurkan dalam update iOS 14.3 pada Selasa (15/12) kemarin.

Kini, pengguna dapat mengetahui data apa saja yang dikumpulkan oleh aplikasi yang akan atau sudah diunduh selama ini.

Mereka juga dapat mengizinkan atau menolak pengumpulan data aplikasi yang sudah diunduh saat ini.

Baca Juga: iOS 14.3 Rilis: Mendukung Airpods Max, Fitness+ dan Apple ProRAW iPhone 12 Pro

Salah satu aplikasi yang tengah hangat diperbincangkan di kalangan pengguna iOS adalah Facebook.

Melalui fitur kebijakan privasi Apple, terungkap sudah bahwa selama ini perusahaan mengumpulkan banyak sekali data penggunanya.

Mulai dari data pribadi, data lokasi, data keuangan, data konten yang sering dicari, data history browser, data kesehatan, data sensitif, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Apple Terapkan Kebijakan Label Privasi untuk Semua Aplikasi iOS

Berbagai tanggapan dari pengguna membanjiri media sosial, ada yang terkejut, ada pula yang sudah mengetahuinya.

Tujuan utama dari pengumpulan data tersebut, tak lain dan tak bukan adalah untuk iklan.

Yap, iklan merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar sebuah aplikasi.

Namun, jika pendapatan didapat dari hasil memanfaatkan data penggunanya apakah patut diwajarkan?

Tak heran apabila sejak awal Apple mengumumkan kebijakan privasi ini, Facebook jadi perusahaan yang paling tegas menolaknya.

Baca Juga: (Video) Iklan iPhone Sindir Masalah Privasi di Dunia Digital

Berbagai klaim diutarakan oleh perusahaan pimpinan Mark Zuckenberg tersebut.

Pada akhir Agustus lalu misalnya, Facebook mengaku telah kehilangan pendapatan 50 persen dalam masa percobaan fitur privasi iOS 14.

Hingga yang terbaru, Facebook menuding bahwa kebijakan privasi Apple akan mengubah internet yang selama ini diketahui.

Baca Juga: Fitur Privasi di iOS 14 Rugikan Pendapatan Facebook Hingga 50 Persen

Mereka juga mengungkapkan bahwa hal tersebut dapat merugikan banyak pelaku usaha kecil.

Protes terbaru Facebook, dituangkan dalam sebuah iklan cetak di beberapa surat kabar ternama Amerika Serikat.

Tak cuma satu, Facebook bahkan dua kali membuat iklan cetak dalam rangka melayangkan protes ke Apple.

Baca Juga:Mengenal Fungsi Indikator Titik Hijau dan Orange di iPhone iOS 14

Pihak Apple menepis tudingan tersebut. Kebijakan fitur privasi iOS 14 berorientasi pada kepentingan dan hak pengguna.

CEO Apple, Tim Cook mengatakan pengguna wajib memiliki pilihan atas data yang sedang dikumpulkan.

Mereka juga harus tahu data tersebut dipergunakan untuk kepentingan apa.

Baca Juga: Facebook Diduga Kumpulkan Data Biometrik Pengguna Lewat Instagram

Walau begitu, kebijakan ini tak mengharuskan developer untuk mengubah kebijakan apapun terkait pengumpulan data.

Artinya, Facebook bisa terus melacak pengguna di seluruh aplikasi dan situs web sama seperti sebelumnya.

Hanya saja, fitur iOS 14 menghadirkan transparansi yang selama ini tak diperlihatkan Facebook dan aplikasi lainnya dalam mengumpulkan data pengguna. (*)

Tag

Editor : Bagus Hernawan