Follow Us

Perakit iPhone Pegatron Berencana Pindah Pabrik ke Indonesia

Bagus Hernawan - Senin, 10 Desember 2018 | 15:30
Perakit iPhone Pegatron Berencana Pindah Pabrik ke Indonesia

Pegatron adalah salah satu pabrik perakit iPhone yang kabarnya akan memindahkan pabrik mereka dari Tiongkok ke Indonesia. Tepatnya di pulau Batam.

Dikutip dari Nikkei (via Apple Insider), langkah ini dipersiapkan karena ketakutan mereka terhadap perang dagang Amerika dan Tiongkok seputar biaya import tambahan.

Jika dijumlah dengan perangkat non-Apple, produksi yang akan dipindahkan ini senilai dengan $1 miliar untuk pendapatan dalam setahun. Kabarnya pabrik Pegatron di Batam akan mulai beroperasi tengah tahun 2019.

The iPhone assembly company Pegatron is reported to be moving production of all devices affected by US tariffs away from China and to a factory on Batam Island in Indonesia. Including non-Apple devices, the production being moved equates to $1 billion in revenue annually, with the plant expected to begin operations in mid–2019.

Baca Juga:

Masih dikutip dari laman sumber, kabarnya pertemuan Trump dan Xi (petinggi Tiongkok) beberapa waktu lalu tidak akan mengubah strategi Pegatron.

Proses investasinya diklaim akan mulai akhir bulan Desember atau paling terlambat di awal bulan depan. Pegatron juga disebutkan perlu dua kuartal untuk memindahkan, instalasi, dan melakukan sertifikasi pada peralatan di pabrik sebelum beroperasi.

Sumber berita juga menyebutkan bahwa Pegatron akan mempertimbangkan untuk membangun pusat manufaktur berikutnya di Vietnam. Namun rencana paling dekat adalah pabrik di Batam untuk tahun 2019.

Pihak Pegatron masih enggan untuk memberikan penjelasan apapun mengenai berita di atas.

Bagi kamu yang belum tahu, Pegatron biasa digunakan Apple sebagai perakit iPhone cadangan. Perakitan utama masih dipegang Foxconn hingga sekarang.

Beberapa waktu lalu juga ada catatan yang dibagikan bahwa produksi iPhone XR di Pegatron terus dipangkas oleh Apple, sementara Foxconn masih tetap diminta melakukan produksi untuk memenuhi permintaan pasar.

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya

Latest