Follow Us

Super Micro Hentikan Pembuatan Chip di Tiongkok Setelah Isu Mata-Mata

Bagus Hernawan - Jumat, 03 Mei 2019 | 09:59
Super Micro Hentikan Pembuatan Chip di Tiongkok Setelah Isu Mata-Mata

Super Micro Computer, pabrikan yang membuat komputer server dengan banyak klien perusahaan asal AS, kabarnya akan menghentikan pembuatan chip mereka di Tiongkok.

Hal ini kabarnya dilakukan setelah pemberitaan dari Bloomberg mengenai isu Super Micro memberikan chip mata-mata pada komputer server di Apple atas dasar permintaan pemerintahan Tiongkok.

Informasi meresahkan dari Bloomberg ini memang akhirnya tidak terbukti bahkan setelah serangkaian investigasi, namun keputusan tersebut tetap dilakukan oleh Super Micro.

Super Micro Computer, the California-based server maker at the heart of spy chip allegations last autumn, has told suppliers to move production out of China to address U.S. customers’ concerns about cyber espionage risks, according to industry sources familiar with the matter

Baca Juga: Tim Cook Minta Bloomberg Menarik Berita Micro Chip Mata-Mata di Server Apple

Masih dari laman sumber, pihak eksekutif di Super Micro kabarnya mendapatkan permintaan dari para pelanggan mereka di AS untuk berhenti mengirimkan suplai Motherboard yang dibuat di Tiongkok.

Hal ini berhubungna dengan dugaan masalah keamanan yang beberapa waktu lalu sempat ramai diberitakan.

Selain berupaya membuat chip di luar Tiongkok, kabarnya Super Micro juga berencana untuk memperkuat bagian in-house manufacturing untuk mengurangi resiko yang dirasakan.

Bloomberg beberapa waktu lalu membagikan berita bahwa ada beberapa komputer server di Apple yang telah disusupi chip mata-mata oleh Tiongkok.

Kabarnya chip tersebut dibuat oleh Super Micro dan ditujukan untuk mengawasi beragam hal vital di Amerika Serikat dan terkait dengan Tiongkok.

Apple memberikan pernyataan bahwa hal ini tidak benar dan sejumlah uji coba keamanan resmi dilakukan. Hasil akhirnya adalah tidak ada chip mata-mata atau celah keamanan di server Apple yang disadap oleh pihak Tiongkok.

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya

Latest