Kalau ingin segera bekerja, apa yang biasa dilakukan?Persiapkan CV, sekolah, hingga persiapkan skill. Tetapi tidak dengan seorang remaja asal Australia.
Alih-alih siapkan itu semua, seorang remaja di Australia justu meretas sistem Apple agar dapat diterima kerja.
Baca Juga: Peretas iCloud di Tahun 2014 Dapat Hukuman Penjara
Seorang remaja asal Adelaide berumur 17 tahun ini terinspirasi dari sebuah cerita di Eropa bahwa Apple mempekerjakan seorang remaja yang juga berhasil meretas Apple.
Namun kisah yang sama rupanya tidak terjadi dua kali.
Bersama seorang rekannya yang berasal dari Melbourne, mereka harus membayar denda sebesar $346 atau sekitar Rp 4,9 juta karena perilakunya.
Untungnya, mereka hanya harus menerima masa percobaan selama 9 bulan daripada penjara.
Kedua remaja ini berhasil meretas sistem jaringan Apple pada 2015 dan 2017 silam saat berumur 13 tahun.
Akibat peretasan ini, mereka berhasil mengunduh ribuan data internal perusahaan.
Pengacara remaja asal Adelaide, Mark Twiggs ungkapkan bahwa kliennya (remaja) tidak mengetahui betapa berbahaya tindakannya mengingat saat itu ia baru berusia 13 tahun.
He had no idea about the seriousness of the offence and hoped that when it was discovered that he might gain employment at this company. He didn’t know this was going to lead to anything other than a job at the end of it, [this] happened in Europe, a similar person got caught and they ended up getting employed by the company.Kedua remaja ini diketahui berhasil meretas Apple setelah berkoar-koar menceritakan keberhasilannya melalui WhatsApp dan menyimpan data yang berhasil diretas dalam sebuah folder bernama “hack, hack, hack.”
Baca Juga: Anak Remaja Di Australia Meretas Server Apple & Mengunduh 90GB ‘Secure Files’
Juru bicara Apple ungkapkan, meski berhasil meretas, tidak ada kerugian finansial yang harus dialami Apple serta tidak ada data pribadi yang bocor.Karena hal tersebut,Apple tidak membahas kasus ini lebih lanjut.