Di Tengah Isu "Boycott Apple", Penjualan iPhone di Tiongkok Meningkat

Di tengah-tengah panasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, nyatanya penjualan iPhone di Tiongkok justru mengalami tren yang positif.

Bank of America Merrill Lynch pada hari Kamis (30/5) mempubilkasikan hasil survey mereka mengenai pembeli iPhone.

Survey ini dilakukan pada sebanyak 194.000 pembeli iPhone di Amerika Serikat, Inggris, India dan Tiongkok.

Baca Juga: Lewat Billboard Elizabeth Warren Terus Lawan Perusahaan Teknologi

Hasilnya, ternyata sebanyak 30% dari responden menyatakan membeli iPhone pada bulan Mei ini.

Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 1% dari survey sebelumnya di bulan April lalu.

Untuk survey yang dilakukan di Tiongkok sendiri jumlahnya juga mengalami peningkatan.

Persentase responden Tiongkok yang masih membeli iPhone di bulan Mei ternyata naik menjadi 29%, meningkat sekitar 3% dari bulan sebelumnya.

Berbanding terbalik, keinginan warga Tiongkok untuk membeli ponsel Huawei justru mengalami penurunan ke angka 25% dari sebelumnya ada di angka 28%.

Hasil survey ini memberikan sedikit keberanian kepada para investor yang sebelumnya sedikit ragu akibat panasnya perang dagang belakangan ini.

Baca Juga: Pendiri Huawei Tak Ingin Tiongkok Lancarkan Serangan Balik pada Apple

Apalagi masing-masing negara juga sudah menunjukkan penolakan terhadap produk dari negara lawannya.

Amerika Serikat mulai memboikot produk Huawei asal Tiongkok, sementara di Tiongkok sendiri gerakan "Boycott Apple" sudah mulai digaungkan.(*)