Follow Us

Meski Bersaing, Ternyata CEO Huawei Jadikan Apple Sebagai Panutan

Nicolaus Prama - Senin, 08 Juli 2019 | 13:05
Ren Zhenfei, CEO Huawei. Photo by VCG

Ren Zhenfei, CEO Huawei. Photo by VCG

Huawei adalah satu perusahaan teknologi pesaing terdekat Apple saat ini selain Samsung.

Persaingan ketiga perusahaan ini tentu membawa berbagai dampak baik positif maupun negative.

Namun, meski bersaing ternyata CEO dan pendiri Huawei, Ren Zhenfei menyebut Apple sebagai role model dalam hal melindungi data pengguna.

Baca Juga: Trump Sebut Huawei dapat Berbisnis Kembali dengan Amerika Serikat

Pernyataan saat diwawancara CNBC ini tentu cukup mencengangkan mengingat Huawei kerap bersaing produk dan layanan dengan Apple.

Ini bukan kali pertama Ren menyebut Apple sebagai perusahaan yang dipandang tinggi.

Beberapa pekan lalu, saat Huawei dilarang bertransaksi dengan perusahaan teknologi Amerika Serikat karena perang dagang, ia justru mengingatkan pemerintah Tiongkok.

Ia menyebut jangan sampai Pemerintah Tiongkok melakukan hal serupa atau membalas tindakan Amerika Serikat dengan membatasi aktifitas Apple di Tiongkok.

Ia menyebut, Apple adalah perusahaan teknologi yang tidak bersalah dan menjadi panutan bagi beberapa perusahaan teknologi lain, seperti Huawei.

Bila melihat lebih jauh, sebenarnya pernyataan Ren terkait privasi bukanlah semata-mata menjadikan Apple sebagai panutan.

Seperti diketahui sebelumnya, Huawei dituduh oleh Pemerintah Amerika Serikat melakukan pencurian data dan memberi kepada pemerintah Tiongkok.

Baca Juga: Pendiri Huawei Tak Ingin Tiongkok Lancarkan Serangan Balik pada Apple

Ren membantah hal tersebut dengan memberi informasi tersirat “kami juga menjaga privasi pengguna seperti Apple.”

Ia bahkan dengan tegas bila Huawei memberikan data pengguna pada Pemerintah Tiongkok, maka Pemerintah Amerika Serikat telah memiliki bukti.

Pemerintahan Trump memang tidak memiliki cukup bukti ketika mengatakan bahwa Huawei membocorkan data ke Pemerintah Tiongkok.

We will never do such a thing. If I had done it even once, the US would have evidence to spread around the world. Then the 170 countries and regions in which we currently operate would stop buying our products, and our company would collapse.

After that, who would pay the debts we owe? Our employees are all very competent, so they would resign and start their own companies, leaving me alone to pay off our debts. I would rather die

Ia menggaris bawahi bahwa setiap data adalah miliki pengguna, bukan perusahaan.

Maka sudah semestinya perusahaan menghormati hal tersebut.

Data is owned by our customers, not us. Carriers have to track every user, otherwise no phone calls could be made. It’s a carrier’s duty to track user data. We, as an equipment provider, don’t track any data,

Apple sendiri memang dikenal sangat sensitif bila berkaitan dengan privasi.

Terobosan terakhir, Apple hadirkan pelacak data lokasi yang dapat digunakan oleh pengguna pada iOS 13 mendatang.

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya

Latest