Follow Us

Apple Jadi Investor Terbesar Japan Display, Cegah Kebangkrutan

Nicolaus Prama - Kamis, 10 Oktober 2019 | 11:50
iPhone 11

iPhone 11

Untuk menutupi kerugian produksi, Japan Display kembali akan meminta bantuan dan melakukan bailout.

Ini bukan kali pertama Japan Display melakukan bailout, sebab sebelumnya pernah dilakukan, namun gagal.

Pada bailout kali ini, Apple akan ikut serta dan siap mengucurkan dana yang sangat besar.

Baca Juga: Apple Berpotensi Gandakan Dana Investasi Japan Display, Cegah Bangkrut

Bailout adalah kegiatan yang dilakukan sebuah perusahaan yang akan bangkrut dengan mengundang investor untuk berinvestasi memberi bantuan keuangan.

Jika benar Apple akan kembali ikut serta dalam proses bailout Japan Display, maka Apple berpotensi sebagai investor terbesar Japan Display seperti dilaporkan oleh Reuters.

Sebab, beberapa kali Apple memang kerap memberi bantuan dana pada Japan Display.

Japan Display Inc membutuhkan dana sekitar $470 juta untuk mendanai produksi yang cukup vital.

Sebab, jika produksi tidak dilakukan, maka perusahaan akan terancam untuk bangkrut dalam waktu dekat.

Seperti dilaporkan Reuters, kabarnya salah satu investor besar Japan Display yang diduga sebagai Apple siap kucurkan dana bantuan.

Jumlahnya pun tidak sedikit, sekitar $200 juta atau setengah dari yang dibutuhkan Japan Display saat ini.

Bantuan ini berjumlah 2 kali lipat sejak Apple berikan bantuan terakhir kalinya.

Untuk melengkapi dana yang dibutuhkan, Oasis Management yang berbasis di Hong Kong juga siap mengucurkan dana $150 juta hingga $180 juta.

Baca Juga: Butuh Waktu 2 Tahun Bagi Japan Display untuk Membuat Layar OLED iPhone

Jika terjadi kata sepakat, maka Apple dapat menjadi investor terbesar Japan Display saat ini.

Japan Display Inc. adalah perusahaan pembuat layar elektronik.

Layar LCD pada iPhone 11, iPhone XR, dan OLED pada Apple Watch adalah produksi dari Japan Display.

Namun, karena biaya produksi sangat besar, Japan Display terancam bangkrut.

Tak hanya Japan Display, Apple juga menyerahkan produksi layar pada Samsung dan LG.

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya

Latest