Buka Terminal dan ketik perintah dibawah secara berurutan
DISK_IMAGE_NAME="disk image name"
DISK_SIZE=max backup size in megabytes
hdiutil create -library SPUD -megabytes $DISK_SIZE -fs HFS+J -type SPARSEBUNDLE -volname "$DISK_IMAGE_NAME" "$DISK_IMAGE_NAME"
Jangan lupa untuk mengganti disk image name dengan nama yang sudah kita buat diatas, max backup size in megabytes diganti dengan batas quota backup yang diinginkan. Saya sendiri mengeset batasannya menjadi 200000 atau 200GB karena saya menggunakan hard disk 1TB. Untuk kasus saya, hasilnya akan menjadi seperti ini:
DISK_IMAGE_NAME="Elenoar_00224126f7e9.sparsebundle"
DISK_SIZE=200000
hdiutil create -library SPUD -megabytes $DISK_SIZE -fs HFS+J -type SPARSEBUNDLE -volname "$DISK_IMAGE_NAME" "$DISK_IMAGE_NAME"
3. Penyetelan di Time Machine
Berikut adalah langkah finalisasinya:- Koneksikan folder jaringan ke laptop Anda
- Buka Time Machine Preferences dan pilih folder jaringan yang Anda ingin tuju sebagai tujuan backup
- Klik Done
Berikut adalah beberapa isu yang saya hadapi selama penggunaan
- Proses backup berjalan cukup lambat bila dibandingkan dengan koneksi via USB. Hal ini memang wajar karena batasan kecepatan pada koneksi nirkabel yang saya gunakan masih 802.11g. Mungkin bila menggunakan 802.11n akan lebih cepat.
- Selain menggunakan HD External yang mendukung Ethernet, bisa juga menggunakan Folder dari komputer lain yang di share ke jaringan. Tapi ya komputer tersebut harus selalu menyala setiap kita melakukan backup.
- Proses backup pertama memakan waktu hampir 15 jam untuk memproses backup sebesar 60GB. Tapi backup selanjutnya karena incremental, jadinya tidak terasa secara signifikan.