Follow Us

iAngklung: Musik Tradisional di Dunia Digital

iCreate Indonesia - Sabtu, 01 September 2012 | 12:00
iAngklung: Musik Tradisional di Dunia Digital

Nama saya Dhany Irfan, Guru Seni Budaya dan Komputer (TIK) SMP-SMA di Sekolah RI di Tokyo, Jepang. Saya berkecimpung di dunia pengembangan aplikasi untuk iOS sejak tahun 2009, lima tahun setelah saya pindah ke Jepang. Salah satu app yang saya kembangkan di sini bersama teman-teman adalah iAngklung, app yang menyimulasikan instrumen Angklung untuk iPhone dan iPod touch.

Angklung adalah salah satu kekayaan dan aset Indonesia yang sangat berharga. Angklung dapat menjalin kebersamaan, karena memainkannya membutuhkan banyak orang, tidak bisa sendiri. Inilah tujuan Bapak Daeng Soetigna menciptakan Angklung, yaitu mengemas permainan musik yang bisa mempererat kekeluargaan dan kebersamaan, selain juga punya fungsi sebagai media diplomasi.

Sejak 1998 sampai 2004, saya aktif di Sanggar Angklung KABUMI (Keluarga Besar Bumisiliwangi, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung). Dari kebiasaan berlatih Angklung di sana, saya mendapat modal yang sangat berharga untuk menunjang konten dan materi membuat app iAngklung. Walaupun sebelum membuat app ini, saya harus riset kembali, mencoba mengingat dan bertanya kepada para ahli Angklung mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan alat musik tradisional Jawa Barat ini.

Awalnya, saya mengembangkan app sendiri, karena memang atas dasar coba-coba. Dimulai dari 2009, saat saya membuat app Kendang. Kebetulan, saya mempunyai satu set Kendang yang suaranya bisa direkam untuk kebutuhan app tersebut. Tahun 2010, saya bertemu dengan kawan saya, Yulius Wibowo (Biminasoft), yang juga tinggal di Tokyo. App pertama yang saya buat bersama Yulius adalah iSaron (Gamelan Jawa bernada Salendro), setelah itu baru kami mengembangkan iAngklung dan beberapa app lainnya.

Ketika mengembangkan iAngklung, di Indonesia sedang hangat-hangatnya isu klaim budaya dari negara tetangga yang ingin mengakui Angklung sebagai alat musik asli negara mereka. Ini menjadi salah satu pemicu semangat saya. Selain itu, menurut saya, sekarang sudah saatnya mengenalkan kekayaan Indonesia kepada generasi penerus, dan juga kepada dunia, lewat media baru ini.

Saya ingin app iAngklung, disamping sebagai alat simulasi, bisa memberikan informasi tentang Angklung selengkap mungkin kepada penggunanya, seperti cara memainkan, sejarah, filosofi, dan sebagainya. Sebab, tidak semua sekolah mempunyai alat seni tradisi. Para pendidik, khususnya Guru Kesenian, juga membutuhkan media mengajar baru yang bisa menarik minat murid-muridnya. Saya juga berharap, app ini bisa membantu para penggerak dan pemerhati seni yang mempunyai visi dan misi untuk mengembangkan budaya lokal.

Sekarang, saya merangkul banyak rekan untuk saling bahu membahu mengembangkan app. Jujur saja, sebagai pengembang app musik tradisi, saya memerlukan bantuan dari banyak pihak. Seperti desainer cover app, penyedia sound bank musik tradisi, referensi dan teori bermain musik tradisi, media promosi, dan lainnya.

Cita-cita saya adalah menjadikan seluruh alat musik nusantara ke dalam bentuk app. Kebanyakan app yang sudah saya kembangkan memang baru dari Jawa Barat saja, karena alat musik dari daerah kelahiran saya inilah yang sedikit saya kenal, baik dalam memainkannya maupun dalam wujud aslinya. Untuk menghadirkan alat musik nusantara lainnya, tentunya saya mengharapkan bantuan dari pihak lain.

Indonesia kaya akan objek untuk dijadikan ide dalam berbagai hal, khususnya app. Objek-objek yang kita temui bisa berkembang menjadi ide-ide kreatif. Pesan saya untuk kawan-kawan developer, siapapun bisa menjadi seorang pengembang app, terlepas apakah kita memiliki latar belakang pendidikan Informasi Teknologi (IT) atau non IT [gelar akademik saya sendiri non IT, sarjana Pendidikan Biologi UPI]. Konten-konten lokal adalah konten yang digemari dan diburu oleh dunia. Mari kita kemas konten bertema Indonesia agar menjadi produk yang bisa go international. Terakhir, jangan sungkan untuk bertanya dan berbagi ilmu. Karena, ilmu yang kita berikan akan memperkaya diri kita sendiri. Mari bersatu mengembangkan aplikasi!

  • Dhany Irfan
  • Pengembang: masagistudio Japan
  • Situs Web: www.dhanyirfan.com
  • Twitter: @dhanyirfan
Proyek app sebelum iAngklung

  • Kendang – Gratis
  • Kacapi – Gratis
  • Karinding – Gratis
  • Soccer Format – Gratis
  • iTasbih – Gratis
  • Celempung – Gratis
Proyek bersama Yulius Wibowo (Biminasoft-Japan)

  • iSaron – Berbayar
  • Gamelan – Gratis
  • iAngklung – Berbayar
  • KoruptorShoot – Gratis
  • Kacapi+ – Gratis
  • Jentréng – Gratis
  • Kolintang – Gratis
  • Degung – Gratis
Proyek app dalam pengerjaan

  • Kendang 2.0 – Gratis
  • iAngklung+ – Berbayar
  • CombatSheep – Gratis
  • Degung+ – Gratis
  • Talempong – Gratis
  • Calung – Gratis
  • Arumba – Gratis
  • StoryBook – Gratis dan berbayar
Artikel ini asli dimuat pada iCreate Indonesia Edisi 35. iCreate adalah majalah yang memuat berita terbaru Apple, serta ulasan produk bagi pengguna produk Apple. Follow iCreate Indonesia, atau kunjungi halaman Facebook iCreate Indonesia.


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : iCreate Indonesia

Latest