Saya suka bermain game dan cukup selektif dalam memilih game yang akan diunduh. Saya tidak suka game yang grafisnya buruk. Biasanya jika saya bertemu game seperti itu, saya akan langsung menghapusnya dari perangkat saya tanpa pikir panjang.
Tapi tidak untuk game yang satu ini, Clown in the Face. Game besutan pengembang 10tons Ltd yang satu ini, menawarkan sebuah game dengan gameplay sederhana namun dengan grafis yang memanjakan mata.
Tujuan utama game ini sangatlah sederhana, habisi semua badut yang ada dengan bola tenis. Kamu akan berperan sebagai Pete Pagassi, seorang mantan petennis profesional yang bertugas untuk menyelamatkan dunia dari invasi badut jahat. Berbekal sebuah raket, bola tennis dan beragam benda pendukung yang ada, Pagassi siap menghajar seluruh badut jahat.
Pertama kali kamu mengakses game ini, kamu tidak akan dihadapkan pada home menu seperti game kebanyakan tapi, kamu akan langsung di bawa masuk ke dalam permainan yang sebenarnya – baru pada kesempatan berikutnya kamu akan melalui home menu terlebih dahulu, home menu pada game ini adalah yang paling unik yang pernah saya lihat. Setelah itu kamu akan menerima tutorial singkat mengenai bagaimana cara memainkan game ini.
Saya rasa tutorial tersebut tidak kamu perlukan pasalnya, game ini sama sekali tidak rumit.
Bidik dan tembak setiap badut yang ada dengan bola tennis atau manfaatkan objek-objek yang ada di sekelilingmu buat menghajar mereka. Bola tennis akan terpantul setiap ia menubruk sesuatu (tembok, objek dan lain-lain) dan tugasmu, ciptakan perpantulan bola yang jitu agar kamu bisa menghabisi setiap badut yang ada dengan 1 bola saja. Dan perlu diingat, bila mengenai kepala (headshot) nilaimu akan lebih tinggi.
Reward dalam game ini sendiri ditentukan pada berapa banyak bola telah kamu gunakan. Katakanlah dalam sebuah stage, kamu hanya ditarget menggunakan 1 saja dari 3 bola yang tersedia. Jika kamu memenuhinya, kamu berhak mendapatkan crown tapi jika tidak, ya kamu tidak akan dapat apa-apa namun permainan akan tetap berlangsung tanpa reward.
Dari segi grafis, Clown in the Face mengusung konsep 2D yang menyenangkan. Hal ini terlihat dari tampilan tiap-tiap objeknya yang sangat jelas. Sekilas, mengingatkan saya akan game favorit saya dulu, Fragger DS.
Gerakan badut ketika tertembak bola tennis pun perlu diacungi jempol. Sangat lucu dan memuaskan hati (saya sedikit jahat tampaknya). Saya suka ketika melihat kepalanya terkena bola, ia akan terpelanting dengan kerasnya mengikuti arah gerak bola tennis. Dan yang lebih lucunya lagi, kamu bisa menyimpan moment terpelantingnya badut terakhir dan membagikannya ke Facebook atau Twitter.