Follow Us

Review Love You To Bits, Kisah Cinta Seorang Manusia dan Robot

Alexius Aditya - Jumat, 04 Maret 2016 | 14:21
Review Love You To Bits, Kisah Cinta Seorang Manusia dan Robot

Kebanyakan game menggunakan balas dendam sebagai latar belakang cerita, ketika sang tokoh utama dengan hebatnya menghajar habis para musuh yang telah menculik dan menyakiti orang yang paling disayangi. Begitu seringnya sebuah game mengambil jalan cerita yang sama, sehingga terkadang saya mulai bosan dengan jalan cerita yang sama, terlalu klise menurut saya.

Tetapi dibalik itu, ada alasan tertentu mengapa jalan cerita yang romantis selalu menarik untuk diceritakan kembali. Salah satunya memang karena kita tidak bisa lepas dari yang namanya cinta, jadi tidak ada salahnya jika sudah sejak lama jalan cerita romantis menjadi latar belakang dari sebuah game. Seperti yang saya temukan pada Love You To Bits dari tim pengembang Alike Studio.

Kisah Cinta Seorang Manusia Dan Robot

Love You To Bits sebuah game puzzle platformer yang kembali menggunakan cerita cinta seorang anak laki-laki dengan pacarnya, sang robot perempuan. Tim pengembang menghiasi game ini dengan sentuhan animasi 2D dan menaruhnya ke dalam sebuah game puzzle platformer point-and-click.

Pada Love You To Bits, pemain akan bermain sebagai anak kecil yang kehilangan pacar perempuannya yang berbentuk seorang robot. Mereka terpisah setelah terjadi kecelakaan yang tidak disengaja. Sang robot perempuan yang saat itu berusaha menyelamatkan kapal luar angkasa milik mereka berdua, tanpa sengaja justru membuat sang robot perempuan meledak di luar angkasa dan terbagi menjadi beberapa bagian.

Sialnya lagi, semua bagian tubuh tersebut terlempar ke berbagai planet yang berbeda, sehingga pemain, sebagai sang anak kecil, harus mengunjungi sejumlah planet tersebut untuk menemukan kembali bagian tubuh sang robot satu-persatu. Satu harapan kalian bahwa dengan ditemukannya semua bagian tubuh dari sang pacar, maka kalian dapat menyusunnya kembali menjadi satu, kembali utuh seperti semula. Terdengar seperti kisah cinta romantis yang mengharukan bukan?

Klik tautan ini jika video di atas tidak muncul.

Mengumpulkan Memori Romantis

Tentu jika misinya hanya itu saja, maka game ini akan terlalu mudah untuk dimainkan oleh kalian. Selain misi utama tadi, masih ada misi tambahan lainnya. Pemain juga diminta untuk mengumpulkan objek memori yang menjadi pengingat atas kisah cinta kalian berdua. Misi ini sifatnya opsional, sehingga pemain bisa saja tidak mengumpulkan objek memori tersebut dan permainan tetap akan mengatakan bahwa misi berhasil. Namun, dengan mengumpulkannya, berarti pemain membuka memori apa yang tersimpan pada objek memori tersebut, yang bisa dilihat setiap satu misi terselesaikan.

Seperti sudah bisa ditebak, tidak banyak kendali yang harus pemain lakukan dalam sebuah permainan puzzle platformer. Pemain dapat melakukan tap di seluruh bagian map, untuk bergerak ke arah yang dimaksud. Nantinya, setiap objek yang bisa diajak untuk berinteraksi akan memunculkan tanda kecil pada bagian atas objek yang dimaksud. Pemain kemudian bisa menggunakan objek tersebut untuk membantunya menyelesaikan misi.

Tentunya pemain harus berpikir juga, tidak hanya asal bergerak sesuka hati dan mengandalkan keberuntungan saja. Bagaimanapun juga, Love You To Bits adalah sebuah game puzzle, yang berarti pemain harus tetap berpikir keras untuk menemukan jalan keluar dari setiap misinya. Semisal saja, pada misi pertama, pemain akan menemukan sebuah agar-agar raksasa yang menutupi jalan pemain, maka pemain harus mencari cara atau bahkan jalan lain untuk membuat sang agar-agar raksasa berpindah tempat sehingga pemain dapat bergerak ke tempat objektif yang dimaksud.

Beberapa Misi Di Awal Justru Lebih Sulit

Grafis 2D yang ada pada Love You To Bits terlihat sangat serasi dengan animasi sederhana yang diperlihatkan oleh karakternya ketika bergerak dan berinteraksi dengan setiap objek. Musik latarnya juga dibuat dengan sangat baik, sangat cocok dalam menggambarkan keadaan sang karakter utama yang pada saat itu sedang khawatir karena kehilangan sang pacar robotnya.

Namun masih ada dua hal yang menurut saya kurang diperhatikan pada Love You To Bits. Hal yang kecil tapi menurut saya tetap mengganggu dan masih bisa diperbaiki. Hal pertama yang saya maksud adalah pembagian kesulitan yang kurang merata. Alih-alih kesulitannya berkembang dari mudah ke sulit, saya justru merasakan kesulitannya tidak berkembang. Beberapa misi di awal terasa lebih sulit untuk dipecahkan daripada misi yang berada di tengah.

Editor : Alexius Aditya

Latest