Review Umiro, Kumpulkan Kristal Kembalikan Ingatan

Alexius Aditya - Senin, 23 April 2018 | 10:50

Baca Juga:

Kesimpulan

Diluar rasa frustasi saya untuk berusaha mengembalikan ingatan dari kedua karakter Umiro, saya menyukai hampir semua elemen yang hadir di game ini. Pertama, saya menyukai grafisnya yang berkesan minimalis tetapi tetap modern. Kedua, saya menyukai suara latarnya yang nyaman di telinga. Bukan hanya nyaman dalam artian baik, tetapi lebih dari itu, musik latar dari Umiro menenangkan.

Jujur saja, saya hampir melempar apapun yang ada di dekat saya waktu itu karena untuk kesekian kalinya saya gagal melewati satu level. Tapi, musik latar itu menahan saya untuk melakukannyaâ€”ditambah lagi karena harga iPhone mahal, jadi saya tidak akan melemparnya hanya karena sebuah game. Musiknya benar-benar membuat saya merasa santai.

Saya sebenarnya tidak yakin apakah hal ini bisa disebut kelemahan, tetapi saya tidak menyukai adanya dialog yang tidak bisa dilewati. Saya bukan tipe gamer yang akan melewati suatu dialog hanya untuk beraksi langsung. Saya ingin tahu persis apa cerita dibalik suatu game. Jadi mengapa saya memilih untuk melewati cerita di Umiro? Karena pada Umiro, pemain dipaksa untuk mengulang suatu level dari awal. Jika kamu tidak berhasil di satu level, maka kamu harus mengulanginya dari langkah awal, termasuk melihat dialog dari karakter tersebut berulang kali. Hal ini menurut saya membosankan.

Umiro bukan untuk semua orang. Dan saya juga sadar, bahkan untuk beberapa yang menyukai game puzzle, Umiro bisa saja tidak menarik perhatian mereka. Elemen garis yang harus digambar oleh pemain, menjadikan game ini bersandar pada hitungan waktu. Lewat sedetik saja, maka kamu akan gagal. Pada Umiro, hitungan waktu adalah segalanya. Ditambah sedikit keberuntungan, maka kamu pasti bisa menyelesaikan Umiro dengan mudah.

Download Umiro Â· Harga: 45000