Sejak lahir pada 10 tahun yang lalu, App Store telah banyak mendapatkan perubahan. Perkembangan dari waktu ke waktu tersebut tidak lepas dari ingatan akan hadirnya game legendaris dari Epic Games, yaitu Infinity Blade.
Kehadiran Infinity Blade pertama kali membawa standar baru bagi game untuk ponsel. Bahwa pada kenyataannya, game ponsel bisa memiliki grafis yang tidak kalah baik dibandingkan dengan game untuk konsol.
Setahun berlalu dan sekuel pertama berjudul Infinity Blade II pun diperkenalkan. Dua tahun kemudian, sekuel keduanya dirilis dengan judul Infinity Blade III, menjadikan keseluruhan game menjadi sebuah cerita trilogi.
Masa itu kini telah usai. Per hari ini, ketiga game tersebut tidak lagi tersedia untuk dibeli di App Store. Bagi yang sudah pernah membelinya, kamu tidak perlu terlalu khawatir karena game tersebut masih bisa diunduh ulang. Namun semua pembelian IAP yang ada didalamnya telah dinonaktifkan meskipun game tersebut akan tetap bisa diakses sampai waktu yang lama.
Lalu apa alasan dibalik ditariknya game Infinity Blade ini? Secara singkat,Epic menyatakan bahwa mereka mulai kesulitan untuk terus mendukung seri Infinity Blade.
“it has become increasingly difficult for our team to support the Infinity Blade series at a level that meets our standards."
Klik tautan ini jika video di atas tidak muncul.
Baca Juga:
- Dalam 2 Tahun, Disney Magic Kingdoms Mencapai Angka Pendapatan Fantastis, 100 Juta Euro!
- Game Skateboard Terbaru ‘Tony Hawk’s Skate Jam’ Hadir di App Store Minggu Ini!
- Patch 7.00 dan Musim Ketujuh ‘Fortnite’ Resmi Diluncurkan, Rasakan Bermain Lancar 60fps di iPad Pro Terbaru!
Klik tautan ini jika video di atas tidak muncul.
Walaupun saya sendiri sudah tidak memainkannya lagi, seri Infinity Blade selalu terpasang di perangkat iOS yang saya gunakan. Saya sendiri tidak mempunyai alasan jelas, hanya saja, bagi saya Infinity Blade memang masih merupakan salah satu game terbaik yang pernah ada di App Store.
Hal diatas akan disetujui oleh banyak orang yang diluar sana dengan pendapat yang sama. Seri Infinity Blade memang selalu menjadi game yang masuk di deretan daftar game terbaik untuk iOS.
Begitu kerennya sehingga sebuah buku ditulis, yang menceritakan tentang apa yang ada di dunia Infinity Blade. Ini menjadi kejadian langka yang tidak terjadi dengan game lainnya.
Klik tautan ini jika video di atas tidak muncul.
Menghilangnya sebuah game premium dari App Store karena tidak ada dukungan lagi dari pengembang memang bukan fenomena yang baru. Tapi ketika hal tersebut terjadi pada seri Infinity Blade, sulit untuk tidak mengatakan bahwa kejadian ini akan memiliki pengaruh yang besar bagi App Store secara menyeluruh.
Pasalnya, seri Infinity Blade bukan hanya merupakan game rekomendasi sepanjang jaman bagi mereka yang mencari game dengan grafis dan gameplay yang fantastis.
Tapi juga karena sejarah dari Infinity Blade sendiri yang tidak bisa lepas dari platform dimana game tersebut dijual, yaitu App Store.
Saat ini, Epic Games adalah salah satu pengembang yang ada di atas awan. Alasan mereka yang mengatakan bahwa “increasingly difficult” untuk terus mendukung seri Infinity Blade mungkin ada kaitannya dengan kondisi tahun 2018 ini, dimana sangat susah bagi premium games untuk bisa bersaing di App Store.
Oleh karena itu, sudah tidak setimpal lagi rasanya bagi Epic Games untuk terus mendukung seri Infinity Blade.
Coba kamu bayangkan pernyataan saya ini. Perusahaan besar sekelas Epic Games, dengan gamenya yang meraih popularitas nomor satu di dunia, dengan penghasilan yang sangat besar, sampai cukup kuat untuk menjadi distributor game bagi para pengembang dengan pembagian hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan perusahaan distributor game terbesar saat ini—Valve, mengatakan bahwa mereka tidak sanggup lagi untuk memberikan dukungan lebih terhadap game ponsel buatan mereka sendiri, yang selalu menjadi ikon untuk game lainnya, yang selalu diberikan podium terbesar dari Apple di setiap kesempatan.
Ada dua kemungkinan disini. Pertama, karena Epic Games memang sudah benar-benar tidak lagi sanggup. Atau, mereka hanya ingin fokus pada Fortnite sebagai penghasil uang terbanyak, sehingga tidak ada alasan lagi untuk membuang uang hanya untuk mendukung game premium yang tidak lagi menguntungkan bagi mereka.