Di tahun 2018, jika kita melihat dari segi finansial, maka tidak ada yang aneh dari sebuah Activision Blizzard. Di tahun yang sama, mereka bahkan telah berhasil mencetak keuntungan sebesar $7.5 milyar dolar. Jumlah yang tidak main-main ini merupakan keuntungan terbesar yang pernah dicapai oleh Activision Blizzard dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pencapaian tersebut tidak lepas dari ikut andilnya game ponsel Candy Crush Saga, yang sukses meraih banyak pemain, sehingga dapat membantu dalam hal pendapatan dan keuntungan.
King, selaku pengembang dari Candy Crush Saga yang bertempat di Seattle ini telah berhasil meraup keuntungan sebesar $200 juta dolar, yang diraih dalam beberapa tahun belakangan ini.
Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan perbedaan yang kontras. Pada bulan lalu, Activision Blizzard justru telah merumahkan sekitar 8% dari karyawannya.
Baca Juga:
- Oh BiBi Mengumumkan Game Aksi Multiplayer ‘FRAG’, Hadir Bulan Depan!
- Setelah ‘Grand Theft Auto: Vice City’, Rockstar Memberi Dukungan Layar Penuh untuk ‘Bully: Anniversary Edition’
- Minecraft Menempati Peringkat Pertama Dalam Hal Keuntungan Game Ponsel
Menurut kabar dari VentureBeat, King juga termasuk menjadi salah satu studio yang ikut bubar karena adanya kejadian ini.
CEO dari Activision, Bobby Kotick, angkat bicara terkait laporan kinerja dari perusahaannya;
“While our financial results for 2018 were the best in our history, we didn’t realize our full potential.”Kejadian ini sekaligus merubah struktur dari perusahaan. Activision Blizzard mengatakan bahwa mereka hanya menghapus departemen yang tidak berhubungan dengan pengembangan game, dan justru memperkuat bagian yang bertugas untuk mengembangkan judul gamenya, seperti Call of Duty dan Diablo.
Setelah apa yang terjadi dengan EA pada minggu lalu, sedih rasanya melihat pengembang lain mengikuti dengan banyak merumahkan karyawannya. Semoga, mereka yang terkena dampak dari kejadian ini bisa mendapatkan kesempatan lain yang lebih baik untuk ke depannya.