Kurang Karyawan, China Desak Veteran Tentara Bekerja Di Pabrik iPhone

Sabtu, 19 November 2022 | 17:25
Wikimedia

Salah satu supplier Apple, Foxconn

Pemerintah China dikabarkan mendesak para verteran perang untuk menggenjot produksi iPhone di pabrik mitra manufaktur Apple, Foxconn.

Mereka merupakan para mantan tentaraPeople's Liberation Army (PLA) atau tentara militer China yang juga berada wilayah Zhengzhou, tempat parik iPhone terbesar berdiri.

Menurut laporan dari BBC, mandat ini diberikan oleh Biro Urusan Veteran PLAwilayah Zhengzhou melalui grupWeChat. (18/11/2022)

Perintah tersebut datang langsung dari Partai Komunis China yang mengharuskan para veteran "muncul di mana ada kebutuhan".

Pemerintah mendesak mereka untuk "mematuhi paggilan pemerintah," dan "ambil bagian dalam dimulainya produksi."

Baca Juga: Supplier Apple Lipatgandakan Pekerja di India, Siap Tinggalkan China?

Alih-alih bersantai, kini mau tidak mau mereka harus tetap ikut andil dalam mempertahankan kuantitas produksi iPhone di Foxconn.

Walaupun berbasis di Taiwan, Foxconn sendiri memiliki sangat banyak pabrik di China dan yang terbesar adalah diZhengzhou.

Setidaknya Foxconn melibatkan sebanyak 200.000 pekerja yang memproduksi 70% iPhone global atau sekitar 500.000 unit per hari.

Getty Images
Getty Images

Para Karyawan Foxconn makan dalam keadaan menjaga jarak

Sayangnya, gelombang virus COVID-19 membuat mereka harus mekakukan program kesehatan dengan secara ketat.

Bahkan sejak awal tahun mereka dilarang keluar dari fasilitas pabrik dan dikarantina dalam "Covid Buble" untuk tetap melanjutkan produksi tanpa tertular virus.

Hal tersebut mengharuskan merek untuk tetap melakukan semua kegiatan sehari-hari di dalam pabrik.

Baca Juga: Gaji Tak Kunjung Turun, Buruh Pabrik iPhone di India Meradang

Alih-alih tetap produktif, banyak dari mereka yang justru kabur dari COVID Bubble tersebut karena tidak betah.

Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang tetap terjangkit virus di dalam lingkungan pabrik.

Hal ini membuat produksi iPhone menurunkan kuantitas produksi iPhone 14 di bulan Oktober, disamping minat rendah masyarakat terhadap seri tertentu.

Bahkan saat kala itu COVID 19 merebak dengan cepat di fasilitas itu Apple harus menunda pengurangan peroduksi mereka.

Berkurangnya produksi dan suplai juga berakibat kurangnya stok iPhone khusunya iPhone 14 yang memiliki demand sangat tinggi.

Tidak mengherankan apabila pemerintah China berusaha keras untuk tetap menjaga produksi dengan segala cara.

Baca Juga: Pabrik iPhone di Tiongkok Lockdown Selama Sepekan, Produksi Mundur?

Nah, itulah informasi seputar perekrutan veteran perang sebagai karyawan Foxconn sobat MakeMac.

Buat kalian yang masih penasaran dengan info seputar Apple lainnya, pantengin terus website MakeMac ya!

(*)

Tag

Editor : Bagus Hernawan

Sumber BBC