Hari ini Apple merilis revisi panduan pendapatan untuk Q1 2019. Hal tersebut membuat firma hukum Bernstein Liebhard LLP akan melakukan penyelidikan.
Dikutip dari 9To5Mac, firma hukum ini mewakili hak investor Apple yang diakui secara nasional untuk menyelidiki potensi penipuan.
Perusahaan tersebut menuduh Apple telah membuat komentar yang menyesatkan tentang penjualan Apple di Tiongkok.
While we anticipated some challenges in key emerging markets, we did not foresee the magnitude of the economic deceleration, particularly in Greater China.Baca Juga:In fact, most of our revenue shortfall to our guidance, and over 100 percent of our year-over-year worldwide revenue decline, occurred in Greater China across iPhone, Mac and iPad.
- Apple Menurunkan Pedoman Penghasilan Q1 2019, Apa Alasannya?
- Tim Cook Sebut Program Ganti Baterai $29 Membuat Penjualan iPhone Q1 Melemah
Mengingat di November 2018, Tim Cook pernah menyampaikan bahwa bisnis Apple di Tiongkok sangat kuat selama Q4 2018.
Namun kini, Tim Cook menyebutkan bahwa efek perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok membuat penjualan iPhone menurun sejak pertengahan tahun 2018.
Berikut ini kutipannya:
“Our business in China was very strong last quarter. We grew 16%, which we’re very happy with. iPhone in particular was very strong, very strong double-digit growth there.”Saham Apple kabarnya juga turun sekitar 7.5%, ketika Apple Newsroom sudah membagikan catatan dari Tim Cook kepada investor.
Apakah investigasi ini akan menghasilkan sebuah informasi yang dapat dilihat oleh para investor dan terbukti Apple melakukan penipuan? Silakan simak info lengkapnya di laman Bernstein Liebhard.