United States Justice Department atau Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah mengumumkan serangkaian tuntutan pidana kepada produsen ponsel dari Tiongkok, Huawei.
Menurut laman The Information (via MacRumors), salah satu tuntutan yang diumumkan berhubungan dengan percobaan mencuri rahasia dagang milik Apple.
Dalam catatan lengkapnya, insinyur Huawei berusaha melacak penyuplai heart rate sensor yang digunakan Apple untuk membuat Apple Watch.
Taktik yang digunakan Huawei adalah menawarkan kerjasama besar dengan penyuplai yang digunakan Apple.
Namun ternyata dalam proses rapat, pihak Huawei meminta penyuplai tersebut membocorkan informasi seputar penggunaan heart rate sensor yang dipesan oleh Apple.
The Huawei engineer attended the supplier meeting with four Huawei researchers in tow. The Huawei team spent the next hour and a half pressing the supplier for details about the Apple Watch, the executive said.Baca Juga: Penjualan iPhone Kalahkan Huawei di ‘Singles Day’ TiongkokThey were trying their luck, but we wouldn’t tell them anything,” the executive said. After that, Huawei went silent.
Masih bersumber dari catatan United States Justice Department, kabarnya Huawei punya program penghargaan untuk karyawan yang berhasil mencuri rahasia dagang dari pesaing mereka.
Penghargaan yang diberikan bisa berupa bonus gaji atau hal menarik lainnya untuk mendorong para karyawan melakukan kejahatan tersebut.
Selanjutnya juga disebutkan bahwa Huawei telah datang ke beragam penyuplai sambil membawa data skematik yang mirip dengan milik Apple.
Hal tersebut disadari oleh para penyuplai sehingga banyak dari mereka yang enggan untuk bekerja sama dalam membuat pesanan Huawei.
Salah satu produk Huawei yang disebutkan telah mencuri rahasia dagang milik Apple adalah perangkat Huawei MateBook Pro.
Produk tersebut diklaim menggunakan desain yang sama dengan MacBook Pro tepatnya di bagian engsel yang menghubungkan layar dan mesin utama.
Dakwaan lain yang diberikan kepada Huawei meliputi tuduhan penipuan bank, kebohongan terhadap pemerintah, menghancurkan dokumen, memindahkan karyawan dalam posisi penting di AS kembali ke Tiongkok (menghalangi penyelidikan) dan lain sebagainya.