Follow Us

Bantu Japan Display, Apple Suntik Investasi $100 Juta Genjot Produksi

Nicolaus Prama - Kamis, 27 Juni 2019 | 14:21
Perusahaan suplier layar LCD untuk Apple, Japan Display Inc.
asia.nikkei.com

Perusahaan suplier layar LCD untuk Apple, Japan Display Inc.

Gunjang-gunjing yang dialami oleh Japan Display akhirnya sedikit mereda.

Penyedia layar Apple Watch ini mendapat suntikan dana dari Apple sebesar $100 juta (Rp 1,4 triliun).

Meski belum menuntaskan permasalahan finansial, suntikan dana ini mampu sedikit memberi ruang pada Japan Display untuk melakukan produksi.

Baca Juga: Supplier Apple Japan Display Kehilangan Dana Investasi $230 Juta

Suntikan dana ini tentu memberi angin segar bagi Japan Display yang pada pekan lalu harus kehilangan investasi $230 juta.

Dana investasi dari Apple ini akan digunakan untuk melakukan restrukturisasi dan melanjutkan produksi layar LCD.

Hal ini adalah bagian dari rencana Apple yang ingin memindahkan produksi LCD di Tiongkok ke Jepang.

Terlebih, Apple memang sedang mencari solusi untuk memindahkan beberapa produksi perangkatnya ke luar Tiongkok.

Ini bukan pertama kalinya Apple membantu keuangan Japan Display.

Mengutip 9to5mac, pada 2015 silam Apple bahkan gelontorkan $1,5 miliar untuk mengembangkan pabrik baru Japan Display.

Baca Juga: Pembuat Layar Apple, Japan Display Masih Terbelit Masalah Keuangan

Dalam perjanjian, Japan Display akan membayar pinjaman tersebut dengan melakukan bagi hasil produksi layar pada iPhone dan Apple Watch.

Namun situasi berubah pada 2017 dan 2018 silam usai penjualan iPhone yang menggunakan layar LCD tidak sesuai harapan.

Bahkan, kerugian yang mendera Japan Display juga meningkat dari $260 juta pada 2017 menjadi $2,3 miliar pada 2018.

Dikabarkan akan mendapat suntikan dana dari perusahaan Taiwan, TPK Holding, namun justru membuat Japan Display gigit jari.

Hal ini karena pekan lalu TPK Holding membatalkan investasinya sebesar $230 juta ke Japan Display.

Apple memenuhi 60 kuota produksi layar membuat Japan Display berharap produksi tersebut dapat menyelamatkan perusahaan.

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya

Latest