Follow Us

Karyawan Apple Store Mengaku Mendapat Tekanan Berat Dalam Pekerjaan

Wahyu Prihastomo - Selasa, 10 September 2019 | 15:29
Ilustrasi karyawan Apple Store
http://idevicecaregh.com

Ilustrasi karyawan Apple Store

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Apple mulai menggenjot penjualan produk mereka yang berupa layanan digital di samping perangkat gadget.

Salah satu usaha yang dilakukan adalah melalui promosi yang gencar dilakukan oleh para karyawan Apple Store.

Sayangnya sejumlah karyawan justru merasa tertekan dengan tuntutan target yang diminta oleh perusahaan.

Melansir ZDNet, seorang karyawan Apple Store mengungkapkan sulitnya bekerja di bawah tekanan tersebut.

Seorang karyawan yang tidak mau diungkap identitasnya berhasil ditemui oleh jurnalis ZDNet, Chris Matyszczyk, untuk menceritakan pengalamannya.

Sang karyawan merasa kalau dalam beberapa waktu terakhir ini mereka dipaksa dengan cukup keras untuk mempromosikan layanan digital milik Apple.

Baca Juga: Jelang Apple Event, Beberapa Apple Store Kembali ke Desain Pajangan 3D

Salah satu yang paling gencar dipromosikan adalah AppleCare dan juga Apple Card yang baru saja dirilis beberapa waktu lalu.

The past month we are pushing AppleCare as if we are car salesmen or Best Buy employees. Our downloads morning meetings are juvenile games as to the pushing of Applecare+. ” In the future, he expects there to be a big push to sell Apple Card. “I’m sure the next metric will be pushing Apple Cards.”

Menurut sang karyawan, mereka dipaksa bekerja selayaknya seorang sales produk mobil yang terikat dengan target.

Setiap pagi sebelum store dibuka, program yang difokuskan adalah untuk meningkatkan penjualan AppleCare.

Lebih lanjut, sang karyawan juga mengungkapkan kalau pihak manajemen seolah memaksa mereka bekerja lebih keras tanpa adanya imbalan lebih.

Management has their own agenda and is extremely superficial in relation to employees,” the employee told Matyszczyk.

Manajemen mungkin akan mendapatkan penghargaan lebih, tapi para karyawan yang melakukan promosi sama sekali tidak mendapat manfaat lebih.

"Store leaders and senior managers benefit from metrics, but employees see no benefit,” they said. “There’s no holiday bonus and no incentive. And as for promotions, they’re a joke.”

Cukup ironis, apalagi kalau mengingat Apple sedang berupaya menjadikan Apple Store sebagai pusat transaksi utama produk mereka.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan perombakan desain sampai perbaikan kualitas pelayanan oleh para karyawan.

Tentunya Apple punya alasan sendiri tentang gencarnya mereka dalam mempromosikan layanan digital tersebut.

Tapi di sisi lain, para karyawan harus menjadi korbannya.

Baca Juga: Buku 'Designed by Apple in California' Menghilang Dari Apple Online Store

(*)

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya

Latest