Apple melanjutkan momentum positif pasca peluncuran iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max.
Beberapa analis pasar modal memprediksi bahwa Apple akan menyentuh target baru untuk harga sahamnya.
Hal ini disebabkan karena melonjaknya permintaan pasar pada iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max.
Baca Juga: iPhone 11 Series Dinilai Mampu Tingkatkan Penjualan iPhone Pada 2019
Meningkatnya permintaan pasar berimbas pada tingginya supply dan target penjualan, sehingga pendapatan Apple diperkirakan akan meningkat.
Performa perusahaan terus meningkat seiring dengan beredarnya kabar bahwa Apple sedang persiapkan 3 produk terbaru: MacBook Pro 16 inci, iPad Pro, dan iPhone ‘SE 2’.
Kabar ini semakin menguatkan performa perusahaan, apalagi iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max mendapatkan review positif dari berbagai pihak.
Apple berhasil mencatatkan nilai saham tertingginya sepanjang sejarah di NASDAQ, senilai $237,64 pada penutupan bursa, 11 Oktober 2019 kemarin.
Bahkan, nilai ini meningkat sebesar 10 persen dari bulan lalu.
Tren positif ini cukup mengejutkan mengingat masih ada sentiment pasar perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Niali tersebut tercapai dalam satu hari, dibuka dengan harga $232,95 dan ditutup dengan $236,21.
Catatan nilai saham All Time High (ATH) sebelumnya terjadi pada Oktober 2018.
Kala itu, Apple mencatat nilai $233,47 sebagai nilai tertinggi.
Baca Juga: Meski Kecil, iPhone Buatan India Dinilai Mampu Dongkrak Penjualan Lokal
Tak hanya mencatat ATH, Apple juga berhasil menembus nilai valuasi perusahaan lebih dari $1 Triliun.
Saat ini Apple mencatat nilai valuasi perusahaan $1,07 triliun.
Namun, nilai tersebut dapat berubah pada 15 Desember 2019 mendatang, sebab AS akan mulai memberlakukan tarif tambahan pada setiap produk yang menggunakan komponen Tiongkok.
Laporan keuangan kuartal ketiga atau kuartal keempat tahun fiskal Apple dikabarkan rilis pada 30 Oktober 2019 mendatang.